Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Selatan mengedukasi siswa di wilayah tersebut agar memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk usahanya. 
 
"Makanya saya sampaikan kepada anak-anak supaya setelah lulus kalian harus bisa berpikir bagaimana mempunyai usaha baru," kata Kasi Industri Suku Dinas (Sudin) PPKUKM Jakarta Selatan Ferdinand Renald saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
 
Ferdinand mengatakan saat ini teknologi sudah maju dengan adanya media sosial (medsos) untuk pemasaran maupun menjadi orang yang mempromosikan produk (afiliator).
 
Dengan adanya media sosial itu, anak-anak muda hanya perlu menciptakan suatu produk yang menarik dan berbeda dari produk lainnya.
 
"Nah itu manfaat kita sekarang tinggal bagaimana kita menciptakan suatu produknya," ujarnya.

Baca juga: Jakarta tingkatkan inovasi untuk wujudkan visi jadi kota global
 
Pihaknya membidik para siswa yang merupakan lulusan SMK agar mengikuti pelatihan dari Suku Dinas PPKUKM Jakarta Selatan dan terlatih saat bekerja.
 
Dia menilai para siswa hanya mengharapkan pekerjaan yang mereka tuju, sesuai dalam bidangnya. Dikhawatirkan mereka melewatkan kesempatan untuk menjadi wirausaha.
 
"Karena keterbatasan ruang pekerjaan jurusan mereka, mereka diharapkan mendapatkan kesempatan yang belum dicoba sebelumnya," katanya.

Baca juga: DKI ikutsertakan enam UKM binaan di MIHAS 2024 untuk tingkatkan ekspor

Dikatakan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan atau teknologi dari para pelaku usaha melalui edukasi teknik pemasaran produknya agar lebih menarik dari sisi pengambilan foto, video ataupun penulisan.
 
Sebelumnya, Dinas PPKUKM DKI Jakarta memanfaatkan aplikasi e-order milik Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) untuk menyerap produk Jakpreneur lewat pengadaan konsumsi rapat rutin di seluruh tingkatan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
 
Berdasarkan data dari BPS Provinsi DKI Jakarta, tingkat pengangguran terbuka Provinsi DKI Jakarta per Februari 2024 tercatat sebesar 6,03 persen dengan jumlah pengangguran sebanyak 328 ribu orang.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024