Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara tim pemenangan capres dan cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ferry Mursyidan Baldan, mengatakan, pasar tradisional mendapatkan perhatian khusus bagi calon presiden Joko Widodo.
"Ke daerah mana pun berkunjung, Jokowi selalu menyempatkan diri mampir di pasar tradisional dan berbincang dengan para pedagang maupun masyarakat yang ditemui di pasar-pasar tersebut, sepertihalnya blusukan ke Pasar Tradisional Bringharjo, Yogyakarta pada Senin ini," kata Ferry, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, Jokowi tahu dan sadar betul, bahwa pasar tradisional yang becek dan bau itu adalah pusat interaksi wong cilik.
"Tentu saja Jokowi tidak sekadar datang ke pasar tradisional. Jokowi mempunyai konsep besar memberdayakan rakyat kecil di balik pasar tradisional itu. Jokowi paham benar bahwa pasar tradisional harus diselamatkan dan dimajukan," katanya.
Ferry menjelaskan, selama 2007-2011 jumlah pasar tradisional menyusut 29 persen, sedangkan gerai pasar modern tumbuh 75 persen. Apalagi, 95 persen pasar tradisional berusia di atas 25 tahun sehingga perlu direvitalisasi.
"Pasar tradisional menjadi harapan bagi Unit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang jumlah unit usahanya berkontribusi mencapai 99,99 persen, sedangkan unit usaha besar hanya berkontribusi sebesar 0,01 persen," kata politisi Partai NasDem itu.
Data-data tersebut, lanjut dia, membuktikan bahwa walau pasar tradisional menjadi pusat perekonomian rakyat, keberpihakan negara terhadap sirkulasi utama ekonomi kerakyatan itu sangat rendah.
Ferry pun optimistis, Jokowi-JK dengan programnya yang terus merevitalisasi pasar tradisional agar berkembang sebagai pusat perekonomian kerakyatan dalam mata rantai perdagangan nasional. Pasangan itu mempertahankan dan melindungi pasar tradisional, karena percaya pasar tradisional yang semakin eksis akan memperkokoh perekonomian kerakyatan. Hanya Jokowi-JK yang memberi perhatian khusus tentang pasar tradisional.
"Saya yakin pasangan itu tidak akan menggusur pasar-pasar tradisional. Pasangan ini percaya perekonomian kerakyatan digerakkan dari pasar tradisional," ujarnya.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasang kandidat Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Jokowi-Jusuf Kalla yang didukung oleh lima partai yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI sedangkan Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai yaitu Gerindra, PAN, PPP, Golkar, PKS dan PBB.
(S037/Y008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014