Jenewa (ANTARA) - Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) menyatakan kekhawatiran atas invasi darat skala besar yang dilancarkan Israel ke Lebanon, yang "hanya akan mengakibatkan penderitaan yang lebih besar".

"Kami sangat prihatin dengan meluasnya permusuhan di Timur Tengah dan potensinya untuk menenggelamkan seluruh kawasan dalam bencana kemanusiaan dan hak asasi manusia," kata juru bicara OHCHR Liz Throssell dalam pengarahan PBB di Jenewa, Selasa.

Throssell memperingatkan bahwa situasi dapat memburuk lebih jauh dengan dampak yang mengerikan terhadap warga sipil, dan bisa cepat meluas hingga melibatkan negara-negara lain di kawasan tersebut.

"Dengan meningkatnya kekerasan bersenjata antara Israel dan Hizbullah, konsekuensi bagi warga sipil sudah sangat mengerikan," katanya.

Ia mendesak semua pihak dalam konflik ini untuk dengan jelas membedakan antara target militer dan warga sipil serta objek sipil, dalam cara mereka bertempur.

"Mereka harus melakukan segala yang mereka bisa untuk melindungi kehidupan warga sipil, rumah mereka, dan infrastruktur yang penting bagi kehidupan sehari-hari mereka, sebagaimana yang secara jelas diwajibkan oleh hukum humaniter internasional," kata Throssell.

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Volker Turk juga mendesak semua pihak untuk mengupayakan negosiasi guna mengakhiri penghancuran dan kekerasan, yang saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Seruan itu disampaikan setelah militer Israel mengumumkan peluncuran operasi darat "terbatas dan terarah" di Lebanon selatan.

Sejak 23 September, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran yang menargetkan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Serangan Israel menewaskan lebih dari 1.057 korban dan melukai lebih dari 2.950 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Beberapa pemimpin Hizbullah tewas dalam serangan itu, termasuk sekretaris jenderal Hassan Nasrallah.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina, Hamas, Oktober tahun lalu.

Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Turki desak DK PBB bertindak atas invasi darat Israel di Lebanon
Baca juga: Ratusan warga tinggalkan Lebanon selatan setelah peringatan Israel

Penerjemah: Yashinta Difa
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024