Garut (ANTARA) - Pengusaha kopi sangrai Fugol Coffee Roaster Jhon Richard Christhoper mengemukakan bahwa kopi lebih baik disimpan dalam bentuk biji agar kesegarannya tetap terjaga.

"Optimalnya kopi kalau dia selalu berada dalam bentuk biji, makanya kita selalu menyarankan orang, kalau mau, beli grinder (penggiling kopi), Jadi, freshness-nya tetap terjaga," kata Jhon dalam rangkaian acara Hari Kopi Sedunia bersama Tokopedia dan ShopTokopedia di Garut, Jawa Barat, Selasa.

Jhon mengatakan bahwa biji kopi mengandung senyawa yang mudah menguap. Biji kopi yang sudah digiling sebagian kandungannya akan menguap kalau disimpan terlalu lama.

Oleh karena itu, menurut Jhon, kopi yang sudah disimpan dalam bentuk bubuk biasanya rasanya tidak sebaik kopi yang baru digiling.

"Kopi bubuk enggak akan lebih better rasanya daripada kopi biji yang fresh grind. Jadi, kita selalu edukasi teman-teman supaya belilah grinder," katanya.

Baca juga: Indonesia ingin jadi eksportir kopi sangrai utama dunia

Baca juga: Fugol Coffee Roasters kenalkan varian kopi dengan 'hint' rasa buah

Jhon mengatakan, kopi dalam bentuk bubuk sebaiknya disimpan di tempat yang tertutup rapat dan kedap udara.

Menurut dia, kopi bubuk bisa disimpan selama dua sampai tiga bulan sedangkan biji kopi yang sudah disangrai hanya tahan disimpan di wadah tertutup selama sekitar satu bulan.

Jhon juga menyarankan pemilihan biji kopi sangrai berdasarkan preferensi hasil akhir yang diinginkan.

Jika ingin membuat kopi menggunakan filter, maka sebaiknya memilih biji kopi dengan tingkat sangrai ringan sampai medium yang akan memunculkan aroma kuat.

Mereka yang lebih menyukai espresso disarankan memilih biji kopi dengan tingkat sangrai medium atau dark roast yang rasanya lebih pahit.

Baca juga: Jelajah Ragam Single Origin kenalkan cita rasa kopi Indonesia

Baca juga: Kopi Kenangan akan gunakan kopi Indonesia untuk cabang di luar negeri
 

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024