Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menanggapi kabar yang menyebutkan bahwa politisi Partai Golkar Meutya Hafid bakal jadi menkominfo dalam Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Ya kita dengar dari banyak pihak. Enggak apa-apa," kata Budi Arie di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa.
"Betul. Tapi soal nanti bagaimana itu terserah Pak Presiden, Pak Prabowo," katanya ketika ditanya soal kebenaran kabar penunjukan Meutya sebagai menteri komunikasi dan informatika dalam pemerintahan yang baru.
Dia menyampaikan bahwa keputusan soal penunjukan menteri komunikasi dan informatika pada pemerintahan selanjutnya merupakan hak prerogatif presiden terpilih yang harus dihormati oleh semua pihak.
Budi Arie juga menyatakan kesiapan untuk ditugaskan mengisi jabatan lain. "Karena buat saya kita ditugaskan di mana saja kita siap," katanya.
Baca juga: Budi Arie kemukakan capaiannya selama pimpin Kemenkominfo
Baca juga: Menkominfo pastikan pembentukan lembaga pengawas PDP tidak molor
Nama Meutya Hafid disebut-sebut masuk dalam daftar menteri Kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Meutya Hafid pada Jumat (27/9) mendatangi kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Namun, dia mengaku belum mendapat tawaran kursi kabinet.
"Enggak, enggak ada tawaran. Ya, menunggu ada saja ... he-he-he ..." katanya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Budi Arie Setiadi dilantik menjadi menteri komunikasi dan informatika pada 17 Juli 2023 untuk menggantikan Johnny Gerard Plate, yang diberhentikan pada 19 Mei 2023 karena menjadi terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4 Bakti Kominfo Tahun 2020-2022.
Baca juga: Pelantikan DPR 2024-2029, Meutya Hafid mengaku terbiasa di Komisi I
Baca juga: Menkominfo dorong penerapan regulasi percepatan transformasi digital
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024