Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin berharap Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diterapkan di 267 kelurahan di wilayah Jakarta.
Dia berpendapat program ini merupakan bentuk nyata Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam menekan angka stunting atau tengkes di Jakarta dan mewujudkan target tidak ada lagi kasus baru balita stunting.
"Kami mendorong program ini menjadi prioritas Pemda DKI untuk ditingkatkan, baik cakupan dan juga anggarannya. Di Jakarta ada 267 kelurahan," ujar Suhud dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, langkah awal yang bisa diterapkan Pemprov DKI, yakni berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk menyukseskan program DASHAT.
Baca juga: Pemprov DKI jadikan program dapur sehat untuk atasi masalah stunting
Menurut dia, Program Dapur Sehat bisa efektif berjalan jika didukung oleh seluruh pemangku kepentingan terkait dengan dukungan anggaran yang memadai.
Selain Program DASHAT, kata dia, untuk mengatasi stunting juga perlu diimbangi dengan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita sehingga memenuhi kebutuhan gizinya terpenuhi.
Ini diyakini mampu mencegah stunting pada balita dan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK).
Baca juga: Paguyuban Tionghoa siapkan kader untuk bantu tekan angka stunting
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan program DASHAT di 18 kelurahan.
Ke-18 kelurahan ini, yaitu Kelurahan Galur, Mangga Dua Selatan, Kebon Melati, Semper Barat, Cilincing, Pademangan Barat, Kembangan Utara, Jatipulo, Tanjung Duren Selatan, Menteng Dalam, Lenteng Agung, Cipete Utara, Kramat Jati, Pondok Kopi, Cakung Barat, Pulau Pari, Pulau Harapan dan Pulau Kelapa.
Kepala Dinas PPAPP DKI Mochamad Miftahulloh Tamary dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/9) mengatakan, sasaran program ini meliputi balita dengan masalah gizi seperti stunted, gizi buruk, gizi kurang, "underweight", "weight flattering" dan atau ibu hamil dengan sebanyak 20 orang pada setiap kelurahan.
Berdasarkan data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), kasus stunting di Jakarta pada periode Juni lalu turun 0,31 persen dibandingkan Januari 2024. Saat ini, angka stunting di Jakarta masih di angka 1,79 persen.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024