Lebih dari 1.000 produk kami sudah tersertifikasi halal dan telah didistribusikan tidak hanya secara nasional, tetapi juga diekspor ke mancanegara.
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan farmasi Dexa Group secara konsisten menjalankan kepatuhan dan sistem manajemen halal melalui proses produksi hulu ke hilir melalui sertifikasi halal 1.000 produknya.

"Dengan komitmen tinggi, lebih dari 1.000 produk kami sudah tersertifikasi halal dan telah didistribusikan tidak hanya secara nasional, tetapi juga diekspor ke mancanegara. Di antaranya adalah produk-produk Obat Modern Asli Indonesia atau OMAI yang 100 persen tersertifikasi halal," ujar Quality Management Director Dexa Group Antonia Retno Tyas Utami dalam pernyataannya, di Jakarta, Selasa.
 
Menurut dia, pihaknya telah menjalankan halal management system yang terintegrasi sesuai dengan standar Good Manufacturing Practice (GMP) atau Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang terstandardisasi oleh Pemerintah.
 
Lebih lanjut, Presiden Direktur PT Dexa Medica Hery Sutanto menyampaikan, kepatuhan pihaknya dalam mengawal sertifikasi halal itu turut membantu pemerintah memperkuat ekosistem industri halal dalam negeri.
 
Dia mengatakan pula, hasil dari kepatuhan itu Dexa Group mendapatkan penghargaan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2024 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk kategori Best Halal Supply Chain.

"Penghargaan ini menjadi bukti bahwa Dexa selalu memberikan produk farmasi berkualitas, aman, serta halal untuk konsumen mulai dari pengadaan bahan baku hingga ke produk jadi," katanya lagi.
 
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan Industri halal dalam negeri semakin menunjukkan kinerja yang baik dan positif.
 
Kemenperin mencatat pada triwulan pertama 2024, sektor keunggulan halal value chain atau HVC tumbuh 1,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan sektor makanan dan minuman serta mode fesyen mencatat pertumbuhan masing-masing sebesar 5,87 persen sampai 3,81 persen.
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya memanfaatkan potensi besar Indonesia sebagai pasar industri halal global, dengan jumlah penduduk Muslim mencapai 236 juta orang.
 
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki peluang strategis untuk menjadi pusat ekosistem halal dunia, namun hal ini memerlukan penguatan ekosistem ekonomi syariah serta penyediaan pelaku profesional di industri tersebut.
Baca juga: Kemenperin dorong perluasan pasar industri halal lewat Halal Indo 2024
Baca juga: Jokowi: Indonesia harus maksimalkan potensi industri halal global

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024