Bengkulu, (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu memindahkan lokasi penangkaran anggrek vanda hookeriana (anggrek pensil) yang terancam punah dari lokasi penangkaran Kelurahan Padang Harapan ke Kelurahan Semarang, Kota Bengkulu.
Anggrek pensil yang tumbuh di dan berkembang di kawasan Cagar Alam Dusun Besar (CADB), kini terancam punah akibat perambahan liar yang melanda CADB.
"Kita terpaksa memindahkan lokasi penangkaran anggrek dari Padang Harapan ke Semarang, karena di lokasi lama hampir semua anggrek vanda hookeriana terserang hama dan hampir mati, kata Kepala Bagian Pengendalian Ekosistem Hutan BKSDA Bengkulu, Ika Budianti, Rabu (4/10).
Untuk antisipasi penyelamatan anggrek tersebut, pihak BKSDA langsung memindahkan seluruh anggrek yang sedang ditangkarkan ke Kelurahan Semarang dan serangan hama tersebut dapat teratasi.
Untuk menghindari anggrek mati akibat kemarau panjang, katanya, seluruh anggrek tersebut ditanam di tanah karena iklim di Kelurahan Semarang sama hampir sama dengan iklim di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) tempat anggrek pensil berkembang.
Nantinya seluruh anggrek hasil penangkaran akan ditanam kembali ke alamnya yakni di sekitar DDTS.
Anggrek vanda hookeriana merupakan tanaman langka yang hanya ditemukan di Bengkulu, sehingga perlu diselamatkan dari kepunahan.
Untuk keperluan penangkaran, BKSDA sulit menemukan anggrek yang masih tersisa di kawasan CADB dan akhirnya berhasil ditemukan satu batang yang kemudian dijadikan bibit.
"Kini sudah ada 400 batang anggrek vanda hookeriana hasil penangkaran," katanya.
Kegiatan penangkaran tersebut merupakan bentuk percontohan kepada masyarakat, dan diharapkan setelah melihat keberhasilan BKSDA dalam pengembangbiakan tanaman langka itu, warga setempat juga melakukan hal yang sama.
Vanda hookeriana memiliki keindahan khas dan mempunyai kesegaran bunga yang cukup lama yakni mencapai 22 hari.
Keindahan anggrek ini mampu menawan pemerintah dan masyarakat Inggris sehingga pada tahun 1882 dinobatkan sebagai "Ratu Anggrek" dan mendapat hadiah "First Class Certificate".
Diharapkan, ke depan tanaman vanda hookeriana dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin melihat kawasan Wisata DDTS.(*)
Copyright © ANTARA 2006