Vitamin juga diberikan termasuk pemeriksaan kesehatan secara berkala. Hasilnya, bisa dilihat pada harimau lebih semangat dan lebih sehat

Medan (ANTARA) - Manajemen Medan Zoo Sumatera Utara merawat secara intensif terhadap seekor Harimau Sumatera bernama Anggi, yang sebelumnya didiagnosa memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal.

Dokter Hewan Medan Zoo Muhammad Syah di Medan Selasa mengatakan, hingga saat ini tim medis masih terus berupaya mempertahankan pola pemeliharaan dan perawatan yang sudah dijalani harimau tersebut selama ini.

"Mulai dari membuat variasi jenis pakan, pemberian suplemen, dan lainnya," katanya.

Menurut dia, perawatan Anggi sekarang diprioritaskan mulai dari pemberian vitamin hingga menu makan sehari-hari yang bervariasi.

Misalnya pada hari Senin diberi makan daging sapi, Selasa ayam potong, Rabu puasa, Kamis kelinci hidup/ayam kampung hidup, Jumat daging ayam potong, Sabtu daging kambing, Minggu ayam potong.

Semua daging yang diberikan merupakan daging segar yang disembelih pada hari itu juga, bukan daging beku.

"Vitamin juga diberikan termasuk pemeriksaan kesehatan secara berkala. Hasilnya, bisa dilihat pada harimau lebih semangat dan lebih sehat," katanya.

Harimau tersebut masuk ke Medan Zoo pada tahun 2005, yang merupakan hasil sitaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut dari Tanjung Balai.

Anggi yang sudah dirawat di Medan Zoo selama kurang lebih 19 tahun itu dinyatakan sudah memiliki sejumlah penyakit.

"Dari hasil medical check up yang dilakukan pada November 2023, Mei 2024, hingga Juli 2024 menunjukkan Anggi mengalami gangguan fungsi hati dan ginjal," katanya.

Kemudian, lanjutnya, dari hasil pemeriksaan pada Juli lalu, Anggi juga mengalami infeksi yang sifatnya lokalis dan kondisi anemia yang mana kondisi tersebut dapat dilihat dari hasil pemeriksaan laboratorium.

"Dari hasil monitoring yang di lakukan oleh tim medis sejak Juli 2024 kondisi Anggi mengalami masalah secara umum. Anggi diduga juga mengalami masalah pada penglihatannya, namun masalah tersebut belum dilakukan uji lebih lanjut karena beberapa pertimbangan medis lainnya," ujarnya.

Pewarta: Juraidi
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024