Tokyo (ANTARA News) - Jepang Rabu mengimbau lagi Korea Utara untuk menghapuskan program nuklirnya dan memperingatkan Pyongyang atas tanggungjawab berat internasional yang akan dipikul jika Utara terus berniat melakukan pengujian senjata nuklirnya yang diumumkan Selasa. "Uji nuklir tak akan bisa diterima ...dan Jepang menuntut kerar Korea Utara memperhatikan resolusi Dewan Keamanan PBB" yang dikeluarkan Juli, kata Perdana Menteri Shinzo Abe dalam sidang parlemen. "Dalam hal ini, Jepang akan bekerjasama dengan AS, Cina, Korea Utara dan negara-negara lain yang prihatin atas perkembangan ini." Wakil Kepala Sekretaris Kabinet, Hakubun Shimomura menyebut tindakan-tindakan Korea Utara sebagai `tercela`. Dia menambahkan bahwa jika ujicoba nuklir itu dilakukan, tindakan itu `tak bisa diterima` dan merupakan `ancaman serius` bagi perdamaian dan keselamatan Jepang dan seluruh dunia. Shimomura juga mengatakan, Jepang dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya mempertimbangkan akibat dari aksi jahat itu dan bahwa Dewan Keamanan akan melanjutkan konsultasi-konsultasi pada Rabu pagi di New York, sebagai kelanjutan rapat-rapat yang diselenggarakan secara tertutup sehari sebelumnya. Jepang juga menyerukan Korea Utara memperhatikan resolusi Dewan Keamanan dan segera kembali ke meja perundingan enam-negara tentang nuklir yang mengalami kebuntuan tanpa syarat, dan meninggalkan serta menghapus program senjata nuklir dan nuklirnya. "Korea Utara hendaknya mendengarkan dengan sungguh-sungguh suara-suara dunia dan berusaha menahan diri secara maksimal," kata Shimomura dalam konperensi pers. "Saya berharap Utara akan menghentikan sikap bodohnya yang hanya akan membawa dirinya terus terisolasi." Korea Utara Selasa mengatakan dalam satu pernyataan yang disampaikan oleh Kementerian luar negerinya, bahwa pihaknya akan melakukan uji nuklir pada waktu-waktu mendatang guna `meningkatkan penolakan nuklirnya` utamanya terhadap AS. Tapi Pyongyang tidak menyebut waktu yang jelas ujicoba nuklir itu dilakukan. Pyongyang mengecam dan menolak resolusi diambil oleh Dewan Keamanan PBB setelah Korea Utara melakukan uji-peluncuran rudalnya Juli lampau, demikian Kyodo.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006