Menurut siaran pers paling akhir, seorang pria --yang berusia 39 tahun dan sedang mengemudi di arah yang berlawanan-- juga cedera akibat ledakan itu, sehingga jumlah orang yang cedera jadi tiga.
Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 15.50 waktu setempat (20.50 WIB) di Jalan Zejtun, Marsaxlokk. Beberapa sumber polisi mengatakan ledakan itu disebabkan oleh bahan peledak rakitan.
Satu orang, Darren Degabriele (35), yang mengelola restoran di Marsaxlokk, dirawat di rumah sakit karena menderita cedera berat dan nyawanya terancam.
Seorang perempuan yang berusia 28 tahun dari Birkirkara, yang bersama Degabriele, juga dirawat di rumah sakit karena menghisap asap, demikian laporan Xinhua, Senin. Kondisinya belum diketahui.
Menurut laporan Malta Today, satu bom yang tak meledak ditemukan dan oleh karena itu dianggap bahwa Degabriele menjadi sasaran. Penyelidikan awal menunjukkan bom tersebut dipasang di bagian luar chassis kendaraan itu, di bawah kursi penumpang.
Anggota tim Penjinak Bahan Peledak (EOD) dikerahkan untuk memeriksa sisa bom.
Saksi mata yang bernama Carmel Micalelef, pria yang berusia 68 tahun, mengatakan sewaktu ia mengemudi, ia tiba-tiba melihat satu Pajero meledak dan mobil di belakangnya banting-setir untuk menghindari ledakan, sehingga menabrak mobilnya dan satu van lain.
Polisi mengatakan satu mobil Renault, yang berada di belakang Pajero tersebut ketika ledakan terjadi, juga terbakar.
Anggota Departemen Perlindungan Sipil membantu memadamkan api.
Penyelidikan masih berlangsung.
Marsaxlokk adalah desa tradisional penangkap ikan yang berada di bagian tenggara Malta. Pada Minggu, pasar yang sangat besar digelar di seluruh desa itu, dengan menjajakan sayuran, pakaian dan ikan yang luar biasa, yang biasanya menarik ratusan ribu wisatawan.
(C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014