Beirut (ANTARA) - Tentara Israel mulai melancarkan serangan darat di sejumlah kota di Lebanon selatan pada Selasa dini hari.

Menurut Israel, serangan darat terbatas, terlokalisasi, dan terarah itu diluncurkan berdasarkan laporan intelijen yang akurat tentang target dan infrastruktur Hizbullah di Lebanon selatan.

Kantor berita resmi Lebanon NNA melaporkan bahwa pemboman artileri berlangsung lebih dari dua jam, menargetkan kota Wazzani, Marjeyoun, dan Khiyam.

Selain itu, pesawat tempur Israel melakukan serangan udara di jalan raya Kawkaba-Marjeyoun di Lebanon selatan hingga memutus akses jalan.

Tembakan artileri Israel yang intensif menargetkan sekitar kota Khiam, Kfarkela, dan Odaisseh di Lebanon selatan, menurut seorang koresponden Anadolu.

Tentara Israel juga merobohkan suar penerangan di pinggiran kota perbatasan Ayta ash Shab di distrik Bint Jbeil.

Tentara Israel melancarkan delapan serangan udara di lingkungan Laylaki, Haret Hreik, dan Burj al-Barajneh di pinggiran selatan Beirut pada Senin (30/9) malam, hanya beberapa menit setelah mengeluarkan perintah evakuasi mendesak untuk tiga wilayah di ibu kota Lebanon tersebut.

Setelah serangan udara itu, pesawat tempur Israel terbang rendah di atas Beirut.

Sebelumnya, juru bicara tentara Israel Avichay Adraee mengunggah "peringatan mendesak kepada penduduk pinggiran selatan Beirut" di platform X, serta membagikan peta bangunan tempat ia mendesak penduduk dan mereka yang berada di bangunan terdekat untuk mengungsi.

Perintah evakuasi tersebut menargetkan lingkungan Laylaki, Haret Hreik, dan Burj al-Barajneh.

Adraee mengklaim bangunan-bangunan itu "dekat dengan fasilitas dan lokasi yang berafiliasi dengan Hizbullah".

"Tentara Israel akan menindak mereka dengan kekerasan," katanya.

Di lain pihak, Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "menargetkan pergerakan tentara musuh Israel di kebun-kebun di seberang kota Odaisseh dan Kfarkela di distrik Marjeyoun dengan senjata yang sesuai, dan berhasil mengenai sasaran."

Dalam pernyataan berikutnya, kelompok Lebanon itu mengumumkan bahwa mereka menargetkan "pasukan Israel di gerbang pemukiman Shtula di Galilea Atas, Israel utara, dengan peluru artileri, dan berhasil mengenai sasaran secara langsung."

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa tentara Israel mengatakan bahwa setelah sirene berbunyi di Shtula, tiga roket terdeteksi dan mendarat di area terbuka.

Tentara mengatakan bahwa sekitar 10 peluru ditembakkan dari Lebanon ke area Meron di Israel utara, dengan beberapa berhasil dicegat dan sisanya mendarat di area terbuka.

Sejak 23 September lalu, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya sebagai target Hizbullah di seluruh Lebanon.

Serangan Israel menewaskan lebih dari 960 korban dan melukai lebih dari 2.770 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Beberapa pemimpin Hizbullah tewas dalam serangan itu, termasuk sekretaris jenderal Hassan Nasrallah.


Sumber: Anadolu

Baca juga: Kanada percepat evakuasi warganya di Lebanon di tengah serangan Israel
Baca juga: AS tegaskan dukungan dalam operasi Israel di perbatasan Lebanon
Baca juga: Kemlu imbau WNI di Lebanon untuk evakuasi

Penerjemah: Yashinta Difa
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024