Menjaga kualitas air merupakan faktor penting dalam budi daya ikan."Bandarlampung (ANTARA News) - Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (Informatics and Business Institute/IBI) Darmajaya Lampung Aditya Fahlevi menciptakan sistem monitoring kualitas air pada kolam guna membantu pembudidaya ikan.
Menurut Aditya di Bandarlampung, Minggu, kualitas air pada kolam ikan menjadi salah satu faktor penting dalam menghasilkan panen ikan yang melimpah.
Kondisi kualitas dan suhu air yang baik, menurut dia, akan membantu pertumbuhan ikan secara baik, dan ikan tidak mudah terserang penyakit.
"Sayangnya, para petani ikan kerap mengabaikan permasalahan ini," ujarnya.
Oleh karena itu, dia mengembangkan sistem monitoring kualitas air kolam itu untuk mengatasi masalah tersebut.
Aditya menjelaskan bahwa faktor kualitas air biasanya kurang diperhatikan oleh peternak ikan, padahal faktor utama yang harus diperhatikan dalam budi daya kolam ikan, yaitu kualitas air dan suhu air.
Untuk mendeteksi air, kata dia, dibutuhkan alat yang mampu mengetahui keadaan air, baik suhunya, tingkat keasaman (PH), dan tingkat kekeruhan.
Ia menekankan, "Menjaga kualitas air merupakan faktor penting dalam budi daya ikan."
Kualitas air yang keruh dan PH air yang tidak baik, menurut dia, dapat menyebabkan ikan mati. Selain itu, suhu air yang kurang baik juga dapat mengakibatkan berkurang hasil produksi ikan petani.
"Alat ini bisa membantu petani untuk mendeteksi kualitas air sehingga mereka mudah membudidayakan ikan," katanya.
Adit menerangkan bahwa perancangan sistem ini terdiri atas empat bagian, yakni rangkaian inputan yang berupa sensor, rangkaian keypad, rangkaian kontrol, dan rangkaian keluaran, serta memanfaatkan layar komputer (liquid crystal display/LCD).
Rangkaian inputan, ujarnya, digunakan untuk mengambil data keadaan air, sedangkan rangkaian kontrol digunakan sebagai alat untuk mengontrol dan pengolah hasil data.
"Adapun rangkaian keluaran digunakan sebagai proses keluaran yang berupa tampilan LCD dan suara, serta rangkaian keypad digunakan untuk mengatur output suara," kata mahasiswa yang mengambil Jurusan Sistem Komputer ini pula.
Langkah pertama yang dilakukan adalah memberikan tegangan pada alat monitoring kualitas air. Setelah alat menyala, LCD akan menampilkan kalimat, "Alat Monitoring Kualitas Air", sehingga secara otomatis sensor akan membaca keadaan air, mulai dari suhu, kadar PH, hingga tingkat kekeruhan air.
Sensor yang digunakan, kata dia, yakni LM-35 untuk suhu, PH-BTA untuk sensor keadaan PH, dan sensor Photodioda untuk membaca kekeruhan air.
"Dengan alat ini, mudah-mudahan bisa memudahkan peternak ikan mengetahui kualitas air pada kolam sehingga pembudidaya ikan dapat menentukan langkah terbaik," ujar Adit lagi.
Selama melakukan penelitian ini, Adit mengaku mendapat pendampingan dari Yuni Arkhiansyah, M.Kom. selaku dosen.
Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi mengatakan, karya Aditya menjadi salah satu bukti kreativitas mahasiswa IBI Darmajaya dalam menciptakan teknologi baru.
Diharapkan karya-karya tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, katanya.
IBI Darmajaya sendiri, kata dia, senantiasa mendorong mahasiswa untuk kreatif dalam membuat karya ilmiah.
Pihaknya juga telah menyiapkan dosen-dosen yang berkompeten di bidangnya untuk mendampingi mahasiswa dalam melakukan penelitian maupun menyusun rancangan karya ilmiah.
"Mudah-mudahan ini menumbuhkan minat mahasiswa untuk mengeksplorasi dirinya menjadi yang terbaik," katanya menambahkan. (*)
Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014