Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Marie Pangestu menyebutkan ekspor berbagai produk Indonesia selama Januari hingga Agustus 2006 mencapai 64,63 miliar dolar AS, atau meningkat 17,13 persen dibanding periode yang sama pada 2005.
"Sedangkan ekspor berbagai produk dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2005 mengalami kenaikan signifikan, yakni 2 miliar dolar AS atau meningkat 120,7 persen dibanding 2004," kata Menteri Perdagangan dalam sambutan yang dibacakan Irjen Departemen Perdagangan, Tedy Setyadi, pada pembukaan Jogja Ekspor Expo di gedung Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Rabu.
Namun, menurut menteri, selama 2006 dari Januari hingga Juli nilai ekspor dari DIY menurun sekitar 8,12 persen dibanding periode yang sama pada 2005. Penurunan ini akibat bencana gempa bumi 27 Mei 2006.
Oleh karena itu, kata dia, diharapkan penyelenggaraan pameran ini dapat mempromosikan produk yang dihasilkan para produsen dan eksportir, sehingga pada akhirnya dapat membantu memulihkan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi DIY.
Menteri Perdagangan juga berharap pameran yang menampilkan produk unggulan nasional tersebut, dapat membangkitkan potensi dunia bisnis di DIY.
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap industri kerajinan dapat menjadikan pameran ini sebagai sarana meraih kembali predikat `produk terbaik buatan Yogyakarta` untuk barang kerajinan di arena pasar global pascagempa.
Ia juga mengharapkan pameran ini tidak hanya meningkatkan citra produk Yogyakarta, tetapi juga mampu membangun semangat empati terhadap daerah ini sekaligus secara mantap meningkatkan ekspor DIY.
Sultan juga berharap pada pameran tersebut akan terjadi kenaikan penjualan yang signifikan dibanding pada pameran sebelumnya.
Disebutkannya, hasil penjualan di arena pameran ini pada 2004 mencapai Rp4,5 miliar, dan pada 2005 mencapai Rp13,25 miliar. "Berarti ada kenaikan hampir tiga kali lipat," katanya.
Sedangkan jumlah pembeli dan jumlah agen pada pameran 2005 masing-masing 49 perusahaan dan 171 perusahaan, atau naik hampir 3,5 kali lipat.
Pameran yang berlangsung hingga 8 Oktober ini diikuti sekitar 100 anjungan dari berbagai daerah di Indonesia, yang menampilkan produk unggulan daerah masing-masing. (*)
Copyright © ANTARA 2006