Anggota Kongres memiliki peran penting dalam meningkatkan kemitraan strategis AS ..."
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dalam pertemuan tingkat Duta Besar Komite di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada 28 Mei 2014 mengusulkan pembentukan Kaukus ASEAN di Kongres AS, demikian pernyataan pers dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington, Minggu.
"Meskipun potensi ASEAN sangat besar terhadap perekonomian AS, namun hanya 26 persen anggota Kongres AS yang memiliki perhatian terhadap kawasan kita" kata Duta Besar Indonesia untuk AS Budibowo Leksono.
Dia mengemukakan, ASEAN merupakan mitra dagang terbesar keempat bagi AS setelah Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Di saat yang sama, AS merupakan mitra dagang terbesar ketiga bagi ASEAN yang telah menciptakan kurang lebih 560.000 lapangan pekerjaan bagi AS.
"Investasi AS di negara ASEAN lebih besar dibandingkan dengan investasi AS di Tiongkok, India, Korea Selatan, Hong Kong, Taiwan dan Selandia Baru jika seluruh negara tersebut digabungkan" ujarnya.
Namun, ia menilai, yang tidak kalah menariknya adalah dalam satu dasawarsa ini pertumbuhan investasi negara ASEAN di AS naik lebih dari 1.440 persen dari 1.8 miliar dolar AS tahun 2001 menjadi 27.5 miliar dolar AS di tahun 2012.
Nilai tersebut, dikemukakannya, lebih besar jika dibandingkan investasi Tiongkok, Hongkong, India, Taiwan dan Selandia Baru jika digabungkan.
Selain sektor perdagangan dan investasi, ia menyatakan, sekira 47.000 mahasiswa dan pelajar negara ASEAN di tahun akademik 2012/2013 telah berkontribusi lebih dari 1.4 milyiar dolar AS terhadap perekonomian negara adidaya tersebut.
Hal lain yang juga dikemukakan Budibowo adalah peran penting Kongres AS dalam proses pengambilan kebijakan di negerinya, baik yang bersifat kebijakan domestik maupun kebijakan luar negeri AS.
"Anggota Kongres memiliki peran penting dalam meningkatkan kemitraan strategis AS, dan ASEAN khususnya pada tahun 2015 saat Komunitas ASEAN terbentuk," katanya.
Indonesia telah didaulat menjadi Ketua Komite ASEAN periode bulan Mei-Agustus 2014.
Dalam pertemuan perdana di bawah kepemimpinan Indonesia tersebut hadir sembilan Dubes ASEAN lainnya, dan dilanjutkan pertemuan dengan Daniel Russel (Deputi Menteri Luar Negeri AS urusan Asia Timur dan Pasifik) dan Scot Marciel (mantan Dubes AS untuk Indonesia), serta Colin Willett (Direktur kawasan Asia Tenggara, National Security Council, Gedung Putih). (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014