Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Rabu sesi pagi ditutup turun 0,96 persen, karena para investor melakukan aksi ambil untung (profit taking) pada pasar yang sudah 'overbought' (kelebihan beli). Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, Rifki I. Hasan, kepada ANTARA di Jakarta, Rabu, mengatakan pasar memang sudah dalam keadaan 'overbought', sehingga rentan terhadap koreksi. "Banyak investor yang melakukan pelepasan saham yang sudah tinggi dan mengumpulkan saham yang harganya di bawah," katanya. Menurut Rifki, pasar sebenarnya pada hari ini memiliki banyak sentimen positif, seperti harapan turunnya BI-Rate yang akan ditentukan besok (Kamis), naiknya Dow Jones tadi malam yang berada di level tertinggi sepanjang sejarah dan anjloknya harga minyak dunia di bawah level 59 dolar per barel. "Mungkin setelah jatuhnya Nikkei di siang hari, yang sebelumnya naik, membuat para investor panik untuk melepas sahamnya," tambahnya. Dia memprediksikan indeks pada Rabu ini tidak akan terlalu tertekan, karena pengaruh sentimen positif yang ada. "Mungkin sesi kedua akan kembali terangkat, namun hanya mengurangi negatifnya saja," harap Rifki. IHSG pada sesi pagi ditutup turun 14,796 poin menjadi 1.522,914 dan Indeks LQ45 melemah 3,704 poin atau 1,1 persen di level 332,888. Saham yang mengalami koreksi sebanyak 70 dibanding yang naik hanya 27 dan 62 tidak berubah. Transaksi yang terjadi sebanyak 13.394 kali dengan volume 762,307 juta saham dan nilai Rp710,276 miliar. Penurunan indeks ini dipimpin oleh merosot saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) Rp350 menjadi Rp11.750 diikuti oleh beberapa saham sektor perbankan, seperti Bank Mandiri (BMRI) terkoreksi Rp25 di posisi Rp2.275, Bank Bukopin (BBKP) melemah Rp20 ke Rp450 dan Bank Danamon (BDMN) jatuh Rp150 di level Rp5.350. (*)
Copyright © ANTARA 2006