Jakarta (ANTARA News) - Konferensi Zakat Internasional di New York Amerika Serikat, menyimpulkan perlunya penguatan kerja sama global dalam pengelolaan zakat, sehingga zakat dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi umat manusia, khususnya umat Islam.
Dalam konferensi yang diselenggarakan World Zakat Forum (WZF) tersebut, sejumlah isu strategis dibahas oleh para peserta konferensi, sebut keterangan tertulis WZF.
Isu tersebut antara lain bagaimana mengoptimalkan potensi zakat dan menjadikan zakat sebagai instrumen utama dalam upaya untuk mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan pendapatan.
Para peserta konferensi juga sepakat bahwa WZF harus menjadi tempat bertukar gagasan dan pemikiran terkait pengembangan perzakatan, fasilitator komunikasi dan kerja sama zakat lintas negara dan lintas regional, serta media untuk meningkatkan kualitas manajemen pengelolaan zakat.
Konferensi Zakat Internasional digelar di New York Amerika Serikat, 28-29 Mei 2014, yang dihadiri perwakilan dari belasan negara.
Konferensi itu bertujuan untuk membangun sinergi dan koordinasi antarpemangku kepentingan strategis perzakatan dunia, mulai dari kalangan praktisi lembaga zakat, akademisi, ulama, hingga LSM yang memiliki perhatian terhadap persoalan kemanusiaan dan keadilan ekonomi.
Perwakilan dari belasan negara hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain Indonesia, Amerika Serikat, Malaysia, India, Sudan, Afrika Selatan, Yaman, Turki, Bosnia Herzegovina, Pakistan, Arab Saudi,serta Mesir.
Menurut pengurus Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Ahmad Mukhlis Yusuf, salah satu variabel penting yang perlu mendapat perhatian adalah "good zakat governance".
"Good zakat governance ini merupakan faktor kunci yang menentukan kualitas pengelolaan zakat, apakah publik percaya dengan lembaga zakat, maupun apakah zakat bisa memiliki dampak positif secara ekonomi dalam mengurangi kemiskinan dan kesenjangan," jelas Mukhlis.
Dalam kesempatan itu, World Zakat Forum juga memilih sekretaris jenderalnya yang baru untuk periode 2014-2017.
Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini, terpilih menjadi Sekjen WZF yang baru, menggantikan sekjen sebelumnya KH Didin Hafidhuddin.
Ahmad Juwaini didampingi oleh delapan deputi sekjen, yaitu Imam Shamsi Ali (New York), Elnur Salihovic (Bosnia), Mohd Izam bin Mohd Yuso (Malaysia), Mohd Rasiq Mukhtar (Sudan), M Hoosen Essof (Afrika Selatan), Syed Zafaar Mahmood (India), Mohd Obaidullah (IDB/Arab Saudi), dan Irfan Syauqi Beik, yang juga Staf Ahli BAZNAS.
Pewarta: Arief M
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014