Cumulonimbus (awan vertikal padat yang menjulang tinggi berkaitan dengan badai) membawa topan-badai dan angin berdebu dengan kecepatan lebih dari 92 kilometer per jam..."
New Delhi (ANTARA News) - Ibu kota India, New Delhi, dilanda kekacauan pada Jumat (30/5), akibat diterjang topan sangat kuat yang menerpa seluruh kota itu dan daerah sekitarnya, sehingga menewaskan sembilan orang.

Enam orang tewas di ibu kota India akibat peristiwa yang berkaitan dengan topan, sementara tiga orang lagi tewas di Kota Kecil Ghaziabad, yang berdekatan di Negara Bagian Uttar Pradesh, ketika angin kencang menerpa daerah tersebut sekitar pukul 17.00 waktu setempat, lapor Xinhua.

Tiga pesawat rusak akibat topan itu sedangkan lebih dari 20 pesawat, termasuk yang dalam penerbangan internasional, dipaksa dialihkan ke kota besar lain setelah gagal mendarat di ibu kota, yang diselimuti debu, demikian laporan Xinhua. Beberapa saksi mata melihat satu pesawat jet jumbo Air India sedang ditarik oleh beberapa kendaraan di satu jalan raya di New Delhi Utara.

Kebanyakan daerah di New Delhi diselimuti kegelapan segera setelah topan itu menumbangkan pohon yang menimpa tiang listrik. Listrik padam dan kegelapan berlangsung selama beberapa jam sampai pasokan listrik pulih saat larut malam.

Lalu lintas terhenti di banyak bagian kota tersebut, sedangkan beberapa pohon tumbang dan menimpa kendaraan, sehingga merenggut korban jiwa atau cedera.

Delhi Metro juga mengalami listrik padam; beberapa kereta yang penuh penumpang terjebak di terowongan selama beberapa jam dalam kegelapan, sehingga membuat panik di beberapa bagian sistem angkutan bawah tanah, kata Xinhua.

Ribuan orang terjebak di luar stasiun Metro dan di jalan sementara lalu lintas terhenti di bawah langit kelam.

Polisi New Delhi mengatakan enam orang tewas dan 13 orang cedera di beberapa daerah di ibu kota India itu, dalam kecelakaan seperti pohon tumbang, tembok ambruk dan sengatan listrik setelah topan menerjang. Topan tersebut disertai oleh angin dengan kecepatan lebih dari 90 kilometer per jam, kata harian lokal Times of India, edisi daring.

Seorang perempuan yang berusia 18 tahun dilaporkan tewas setelah tiang listrik di dekat jatuh dan menimpa dia ketika ia dalam perjalanan pulang ke rumahnya dari satu pasar yang berdekatan di bagian barat New Delhi.

Dalam peristiwa lain di New Delhi Timur, seorang pemuda yang berusia 20 tahun meninggal setelah lembaran logam merobek tengkuknya dan belakangan menimpa ibunya, yang berusia 51 tahun, sehingga sang ibu menderita cedera serius. Seorang pengemudi taksi yang berusia 24 tahun tewas ketika satu pohon tumbang dan menimpa mobilnya di bagian tengah New Delhi.

Sementara itu, seorang anak kecil termasuk tiga orang yang tewas di kabupaten Ghaziabad di Uttar Pradesh.

Departemen Meteorologi menyatakan topan tersebut terbentuk akibat gangguan cuaca barat di atas wilayah Pakistan dan mengatakan kondisi cuaca serupa tampaknya akan berlangsung selama dua hari berikutnya.

"Cumulonimbus (awan vertikal padat yang menjulang tinggi berkaitan dengan badai) membawa topan-badai dan angin berdebu dengan kecepatan lebih dari 92 kilometer per jam dan disebabkan oleh gangguan barat, yang saat ini terjadi di wilayah Pakistan. Pertemuan udara dingin dan udara panas di dataran Indo-Gangetic menyebabkan daerah tekanan rendah dan juga banyak ketidak-stabilan. Ini mengakibatkan topan-badai keras," kata Direktur Jenderal Departemen Meteorologi India L.S. Rathore kepada media.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014