Jadi kalau ada orang seperti Yuky (founder X to X Plus Size) yang mempopulerkan baju khusus untuk perempuan berbadan besar, saya rasa cukup menarik. Ini juga merupakan satu wadah eksistensi bagi para perempuan."

Jakarta (ANTARA News) - Perancang busana, Musa Widiatmodjo,mengungkapkan, merancang busana untuk perempuan bertubuh gemuk tidak mudah. Ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi perancang.

"Pasti ada tantangannya. Tantangan pertama, adalah kenyamanan, kedua mungkin dari segi biaya juga mungkin, lebih besar karena jumlah meter yang dipakai cukup besar," ujar Musa di sela perhelatan Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2014 di Jakarta, Sabtu malam.

Tantangan berikutnya, lanjut Musa adalah soal kondisi tubuh. Menurutnya, para perancang juga harus memperhatikan proporsi ukuran tubuh dan ukuran busana. Misalkan ukuran panjang rok, yang harus disesuaikan dengan bentuk tubuh yang berbeda-beda.

"Ada yang punya paha besar, betis kecil, nah ada yang perutnya buncit, panggul yang besar,... Ini perlu banyak pertimbangan," katanya.

Ia pun mengapresiasi kehadiran fashion line yang khusus menyajikan busana perempuan bertubuh gemuk.

"Jadi kalau ada orang seperti Yuky (founder X to X Plus Size) yang mempopulerkan baju khusus untuk perempuan berbadan besar, saya rasa cukup menarik. Ini juga merupakan satu wadah eksistensi bagi para perempuan," kata Musa.

"Makanya tidak semua orang ingin menggeluti bidang ini, karena sulit sebetulnya. Lebih gampang bikin baju untuk orang kurus daripada orang gemuk," paparnya.

Musa menambahkan, fesyen atau mode kini menjadi suatu kebutuhan. Hal ini tidak lagi selalu diidentikan dengan perempuan bertubuh kurus. Menurutnya, perempuan bertubuh gemuk juga bisa berpenampilan menarik dan modis. (*)

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014