Anomali cuaca yang sering terjadi seperti kemarau panjang, juga hujan yang terkadang datang tak menentu harus bisa ditangani oleh HATHI
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) memberikan perhatian khusus terhadap perubahan iklim atau anomali cuaca yang tengah terjadi.

"Anomali cuaca yang sering terjadi seperti kemarau panjang, juga hujan yang terkadang datang tak menentu harus bisa ditangani oleh HATHI," ujar Muhadjir dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat mengisi sambutan dalam Pekan Ilmiah Tahunan HATHI Ke-41 bertema “Inovasi Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Air Menuju Kesejahteraan Bersama”, di Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Muhadjir mengatakan air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan umat manusia. Namun, di satu sisi air juga bisa mendatangkan bencana, yaitu berkaitan dengan bencana hidrometeorologi.

Baca juga: Direksi Food Station sebut anomali cuaca jadi sebab harga beras naik

Salah satu teknologi bidang air yang sering digunakan adalah Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang bermanfaat di saat bencana kekeringan, mengurangi intensitas hujan untuk mencegah banjir, dan juga untuk pembangunan seperti di IKN.

Menurutnya, TMC telah dimanfaatkan dengan baik oleh Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, BMKG, dan BNPB. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Teknik Hidraulik atau Teknik Keairan, perlu diupayakan berkembang secara tepat guna untuk kepentingan dan peningkatan kemakmuran masyarakat.

"Kebutuhan dan penerapan teknologi yang berkaitan dengan Sumber Daya Air nyata sangat dibutuhkan dari waktu ke waktu hari ke hari. Karena kita kehidupan kita sangat bergantung pada sumber daya air ini," kata Muhadjir.

Ia berharap adanya kegiatan Pekan Ilmiah Tahunan HATHI ke-41 di Kabupaten Sorong ini dapat menghasilkan pemikiran yang bermanfaat, serta dapat diterapkan dalam pembangunan dan kebijakan strategis dalam mengelola sumber daya air di Indonesia.

"Mudah-mudahan dengan adanya pertemuan ini akan betul-betul menjadi fokus perhatian dan dapat menghasilkan rekomendasi nyata yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan Indonesia ke depan," katanya.

Baca juga: BRIN rumuskan aksi mitigasi krisis pangan akibat anomali cuaca
Baca juga: BRIN: Cuaca ekstrem indikasi nyata perubahan iklim

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024