"Kami membuka program studi baru, akan mengelola hutan binaan hingga peningkatan kualitas dosen, sehingga membutuhkan mitra strategis seperti Unej yang dapat mengawal perkembangan sesuai rencana," kata Rektor Undikma Prof Kusno saat penandatanganan naskah kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU dengan Rektor Unej Iwan Taruna di kampus Unej, Senin.
Baca juga: Undikma latih guru-siswa manfaatkan digitalisasi di sekolah
Menurutnya, perguruan tinggi yang dipimpinnya terus berbenah dengan cara akan membuka program studi baru, yakni Program Studi Pendidikan Dokter, karena moratorium pembukaan Program Studi Pendidikan Dokter untuk wilayah Indonesia Timur sudah dibuka kembali.
"Undikma bermaksud menjadikan Fakultas Kedokteran Unej sebagai pembina dalam mempersiapkan program studi pendidikan dokter itu," tuturnya.
Ia mengatakan rencana selanjutnya menggandeng Unej dalam mengelola hutan binaan seluas 217 hektare yang dipercayakan oleh Pemprov NTB kepada Undikma yang akan menjadi lokasi penanaman, penelitian dan pengembangan usaha tanaman bambu.
"Kami juga tertarik mengajak Unej mengembangkan program kuliah kerja nyata (KKN) di NTB, khususnya yang berkaitan dengan penanggulangan stunting serta pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," katanya.
Baca juga: KBRI Canberra berkunjung ke Unej tingkatkan kerja sama RI-Australia
Baca juga: Unej jajaki kerja sama bidang kesehatan dengan universitas di Jerman
Selain itu, pihaknya ingin meningkatkan kualitas tenaga pendidik dengan mengirimkan dosen studi lanjut program doktoral maupun mengikuti pendidikan keterampilan seperti pekerti di Kampus Tegalboto Unej, sehingga menggandeng Unej sebagai mitra kerja sama.
Rektor Unej Iwan Taruna mengatakan jalinan kerja sama dengan Undikma sudah berjalan dan kini diperkuat kembali, sehingga pihaknya siap bahu membahu dalam mengembangkan masing-masing perguruan tinggi.
“Saya yakin semua perguruan tinggi memiliki keunggulan masing-masing yang jika dikolaborasikan akan membawa kemajuan bersama dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar," katanya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024
