London (ANTARA) - Sekitar 100.000 warga negara Suriah dan Lebanon melarikan diri dari Lebanon ke Suriah di tengah serangan Israel yang terus berlanjut, kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi pada Senin (30/9)

“Jumlah orang yang telah melintasi perbatasan ke Suriah dari Lebanon untuk menghindari serangan udara Israel, baik warga Lebanon maupun Suriah, telah mencapai 100.000 orang. Aliran pengungsi terus berlanjut,” tulis Filippo Grandi di X.

“UNHCR (Badan Pengungsi PBB) hadir di empat titik perlintasan bersama otoritas lokal dan @SYRedCrescent untuk mendukung kedatangan baru,” tambah Grandi.

Sejak 23 September, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya sebagai target-target Hizbullah di seluruh Lebanon, yang mengakibatkan lebih dari 900 orang tewas dan lebih dari 2.700 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Beberapa komandan Hizbullah tewas dalam serangan tersebut, termasuk Sekjen Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang dibunuh dalam serangan udara di Beirut pada Jumat (27/9).

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam peperangan lintas batas sejak dimulainya perang Israel terhadap Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik di Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.

Sumber: Anadolu

Baca juga: UNHCR: Lebih dari 200 ribu warga Lebanon dan Suriah jadi pengungsi
Baca juga: Komandan Hamas, Fateh Sharif gugur akibat serangan Israel di Lebanon


Penerjemah: Primayanti
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024