Denpasar (ANTARA News) - Pengamat masalah pertanian Dr Gede Sedana mengingatkan salah satu syarat lancarnya pembangunan sektor pertanian tersedianya kredit bagi para petani dengan bunga ringan dan penyaluran yang mudah.
"Kredit pertanian yang memiliki skema mudah dan murah untuk petani yang terhimpun dalam wadah subak, serta adanya wadah yang membantu petani dalam memasarkan hasil produksi," kata Dekan Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra Denpasar itu, Sabtu.
Menurut dia, wadah yang membantu petani dalam memasarkan hasil produksi pertanian dapat melalui perusahaan daerah yang menjadi pembeli produk-produk pertanian.
Dengan adanya jaminan pasar dari pemerintah daerah akan memacu petani melalui subaknya untuk memanfaatkan skema kredit yang disediakan oleh pemerintah.
Gede Sedana menambahkan bahwa untuk kelancaran pelaksanaan kredit pertanian, diperlukan adanya penyusunan peraturan daerah dan keputusan kepala daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Mengenai penyediaan kredit dengan skema yang murah dan mudah akan dari pemerintah akan mempermudah para petani untuk memenuhi syarat-syarat kredit, besaran kredit, suku bunga, lama pinjaman, dan mekanisme pengembalian.
Namun hal lain yang tidak kalah penting dalam pengembangan sektor pertanian, lanjut dia, adalah penyediaan jasa asuransi pertanian, khususnya usaha tani di lahan sawah.
Hal itu perlu dilakukan mengingat petani merupakan salah satu usaha yang sangat rawan terhadap dampak negatif perubahan iklim, seperti banjir, kekeringan, serangan hama, dan penyakit sehingga menimbulkan gagal panen.
"Jika kondisi itu berlangsung secara berlanjut dan tidak dapat diantisipasi dengan tepat akan menjadi potensi melemahnya motivasi petani untuk mengembangkan usahatani sekaligus menjadi ancaman terhadap ketahanan pangan," ujar Gede Sedana.
Pewarta: IK Sutika
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014