Moskow (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pembicaraan per telepon dengan Presiden Prancis Francois Hollande, Jumat, mendesak penghentian pertumpahan darah di Ukraina dan memulai pembicaraan antara Kiev dan separatis di wilayah timur.

Perbincangan telepon, yang Kremlin katakan diprakarsai oleh pihak Prancis, berlangsung sebelum pertemuan yang direncanakan antara kedua pemimpin pada 6 Juni di Paris. Pertemuan itu akan menjadi pertemuan pertama Putin dengan pemimpin Barat sejak aneksasi Krimea.

Rusia berselisih dengan para pemimpin Barat dan Kiev atas Krimea. Rusia juga dituduh mengobarkan pemberontakan yang dilakukan penduduk berbahasa Rusia di Ukraina timur.

"Putin mencatat perlunya pihak berwenang di Kiev untuk segera menghentikan kekerasan dan pertumpahan darah, serta untuk memulai dialog langsung antara Kiev dan perwakilan wilayah tenggara negara itu," kata Kremlin dalam pernyataan seperti dilaporkan Reuters.

Hal ini dikatakan Putin yang akan menghadiri peringatan 70 tahun D-Day pendaratan Perang Dunia II di Normandia, Prancis, di mana dia akan bertemu dengan para pemimpin asing, termasuk Presiden Ukraina terpilih Petro Poroshenko, Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Meskipun Putin telah sering berbicara dengan para kepala negara asing dan pemerintah melalui telepon sejak awal krisis Ukraina.

Pertemuan terakhirnya dengan pemimpin Barat adalah selama Olimpiade Musim Dingin di Sochi Februari.

Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014