Oleh karenanya Lidah Buaya memiliki potensi tinggi untuk diolah menjadi produk pangan fungsional
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan riset studi fungsionalitas bahan alam dan pangan fungsional, salah satunya yakni tanaman Lidah Buaya (Aloe vera), untuk menjawab isu strategis nasional di bidang ketahanan pangan dan pencegahan stunting.

Periset Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN Sri Handayani melalui keterangan di Jakarta, Senin, memaparkan berbagai penelitian menunjukkan tanaman lidah buaya memiliki kandungan senyawa aktif, seperti asam amino esensial, asam lemak tak jenuh, vitamin, dan mineral, yang bermanfaat bagi kesehatan.

"Oleh karenanya Lidah Buaya memiliki potensi tinggi untuk diolah menjadi produk pangan fungsional," katanya.

Handayani menjelaskan riset Lidah Buaya telah dilakukan sejak 2021. Dimulai dari pendampingan pengolahan Aloe vera menjadi minuman kemasan, hingga bubuk yang difortifikasi untuk penanganan stunting yang diterapkan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca juga: Manfaat lidah buaya untuk kesehatan mulut hingga kencangkan kulit

Saat ini pihaknya tengah melakukan riset Lidah Buaya, yang terkait dengan diversifikasi produk untuk kesehatan.

Beberapa produk yang telah dihasilkan, ungkap Handayani, antara lain serbuk kering lidah buaya, non-dairy krimer mengandung Lidah Buaya, serta minuman granul kombinasi Lidah Buaya dan Rosela, di mana beberapa produk ini telah dipatenkan.

"Selain produk kesehatan, ke depan akan dilakukan riset Lidah Buaya terkait produk kosmetik dan nutrasetikal," ujarnya.

Handayani memaparkan dalam 100 gram gel Lidah Buaya kering terkandung sekitar 3,7 gram kalsium. Kalsium berperan pada masa pertumbuhan tulang dan gigi, serta mencegah osteoporosis. Selain itu tanaman asal Benua Afrika ini juga mengandung magnesium.

Baca juga: Obati luka bakar dengan tanaman lidah buaya

"Dalam 100 gram gel Lidah Buaya mengandung 0,5 gram magnesium. Magnesium berperan dalam keseimbangan cairan tubuh serta penting membantu penyerapan kalsium," tambahnya.

Di samping itu Handayani menerangkan Lidah Buaya juga mengandung empat asam amino esensial yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko stunting pada balita. Keempat asam amino tersebut antara lain valine, phenylalanine, leucin, dan isoleucin.

Kemudian, lanjutnya, Lidah Buaya memiliki asam lemak tak jenuh ganda atau asam lemak omega-3, omega-6, dan omega-9 yang sangat dibutuhkan pada masa pertumbuhan.

"Omega-3 berperan dalam perkembangan otak, omega-6 berperan dalam pembentukan energi dan mencegah inflamasi, serta omega-9 berfungsi meningkatkan sensitivitas insulin, dan penghambat penyakit neurodegeneratif, seperti alzheimer dan parkinson," tutur Sri Handayani.

Baca juga: PKK Kelurahan Pondok Ranggon olah lidah buaya jadi makanan

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024