"Pihak riset ilmiah DPRK (Korea Utara) akan melakukan pengujian nuklir dalam kondisi dimana keamanan sangat terjamin," kata pernyataan itu seperti dilansir DPA.
Seoul (ANTARA News) - Korea Utara hari Selasa mengumumkan rencananya untuk melakukan pengujian nuklir dengan mengatakan, mereka terpaksa melakukannya karena sanksi-sanksi dan sikap bermusuhan AS. Pengujian semacam itu akan meningkatkan kekuatan penangkal nuklir Korea Utara, kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang dibagikan ke kantor berita resmi KCNA. "Pihak riset ilmiah DPRK (Korea Utara) akan melakukan pengujian nuklir dalam kondisi dimana keamanan sangat terjamin," kata pernyataan itu seperti dilansir DPA. Pernyataan itu tidak mengatakan kapan pengujian itu akan dilakukan. Korea Utara sebelumnya menyatakan, mereka memiliki senjata nuklir, namun tidak diketahui mereka telah melakukan pengujian nuklir. "Ancaman ekstrim perang nuklir dan sanksi-sanksi serta tekanan AS telah memaksa DPRK melakukan pengujian nuklir, sebuah proses penting untuk meningkatkan kekuatan penangkal nuklir sebagai langkah pertahanan yang sesuai," katanya. Pernyataan Korea Utara itu disampaikan ketika perundingan enam negara mengenai program nuklir Korea Utara menemui kebuntuan selama setahun. Pada September 2005, Korea Utara setuju meninggalkan program nuklirnya sebagai imbalan atas bantuan dan jaminan keamanan, namun kemudian pada bulan itu dan pada Oktober, AS memberlakukan sanksi-sanksi finansial terhadap Korea Utara. Pyongyang sejak itu menolak kembali ke meja perundingan dengan AS, Korea Selatan, China, Jepang dan Rusia. Pernyataan Korea Utara hari Selasa itu mengecam AS dan menyalahkan tindakan-tindakan Washington yang telah mendorong Pyongyang melakukan pengujian nuklir. Mereka menuduh AS mempersiapkan perang Korea kedua dan mengancam kedaulatan Korea Utara. Hubungan Korea Utara dengan AS memburuk di bawah pemerintahan Presiden George W. Bush, yang menyebut Pyongyang sebagai bagian dari poros kejahatan pada 2002. Bush telah memperingatkan bahwa pengujian nuklir Korea Utara akan menjadi ancaman dan mendesak masyarakat internasional bekerja untuk meminta Pyongyang tidak membahayakan stabilitas.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006