Jakarta (ANTARA) - Salah satu inovasi dalam merokok adalah tersedianya varian rokok elektrik yang tidak lagi menggunakan tembakau yang digulung kertas lalu dibakar. Rokok elektrik kini hadir dan salah satu varian yang paling dikenal adalah Vape.

Vape merupakan jenis rokok elektrik yang paling populer dan banyak digunakan. Memiliki bentuk kotak atau pun tabung seukuran genggaman tangan, jenis ini memiliki bentuk yang berbeda dan lebih besar dibanding rokok konvensional ataupun elektrik lainnya.

Menggunakan liquid sebagai penghasil uap dan memiliki berbagai varian rasa membuat vape sangat digandrungi bagi mereka yang ingin menikmati sensasi merokok, namun dengan rasa yang unik mulai dari manis hingga rasa lainnya yang tidak terdapat pada rokok konvensional.

Pada awalnya vape diciptakan sebagai alternatif untuk para perokok yang ingin berhenti merokok, namun pada praktiknya ternyata vape malah menjadi varian lain dari rokok yang bisa digunakan juga oleh para perokok konvensional jika ingin menikmati sensasi dan rasa berbeda yang ditawarkan oleh vape.

Vape juga menghasilkan asap yang lebih banyak dengan aroma yang tidak bau karena sesuai dengan beragam rasa yang ditawarkan. Asap uap dan rasa yang dihasilkan berasal dari liquid atau e-juice yang menjadi pelengkap vape.

Liquid atau e-juice ini diteteskan ke dalam tank vaporizer hingga dapat melalui proses penguapan dari titik panas listrik yang dihantarkan lewat elemen pembakaran atau atomizer sehingga tidak menghasilkan tar dan hanya nikotin saja. Kandungan nikotin pada liquid atau e-juice ini beragam dan ada juga yang dapat disesuaikan dalam beberapa device vape tertentu.

Jenis-jenis vape
Sama seperti rokok konvesioanl, vape juga memiliki beragam jenis dan varian, mulai dari yang berukuran kecil hingga yang agak besar. Voltase pada vape juga berbeda-beda tergantung jenisnya.

Berikut ini jenis-jenis vape yang umum digunakan.

1. Vape pen
Sesuai namanya, bentuk vape ini menyerupai pen atau pulpen yang berbentuk ramping dan mudah dibawa kemana-mana.

Vape pen menghasilkan uap dengan cara memanaskan cairan atau liquid elektrik. Terdapat tiga jenis elemen pemanas yang biasa digunakan dalam memanaskan cairan vape ini, yaitu atomizer, clearomizer dan cartomizer.

2. Vape portable
Jenis vape satu ini dikenal juga sebagai handheld vaporizer dan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan vape pen. Meski demikian, perangkat ini tetap mudah dibawa ke mana saja karena ukurannya masih dapat disimpan di dalam saku.

Secara umum, vape portable memiliki kesamaan dengan vape pen dalam hal komponen, yaitu adanya elemen pemanas dan baterai. Namun, perbedaan utama terletak pada cara kerjanya. Pada vape portable, cairan tidak bersentuhan langsung dengan elemen pemanas, sehingga menghasilkan rasa yang lebih optimal dan produksi asap yang lebih sedikit.

Baterai pada vape portable umumnya dapat bertahan selama 2 hingga 3 jam, atau bahkan lebih lama tergantung penggunaannya.

Terdapat dua jenis vape portable, di antaranya;

Mechanical mod
Vape portable jenis ini adalah perangkat rokok elektrik yang tidak menggunakan microprocessor untuk mengatur tegangan atau keamanan, sehingga semua pengaturan seperti voltase, hambatan, dan daya harus diatur secara manual oleh pengguna.

Mod ini terdiri dari komponen dasar, seperti baterai, konektor, dan tombol, tanpa fitur perlindungan otomatis. Meskipun sederhana, mechanical mod memerlukan pemahaman teknis yang baik karena kesalahan dalam pengaturan dapat menyebabkan risiko seperti ledakan baterai.

Mod jenis ini lebih cocok untuk pengguna vape yang sudah berpengalaman. Merek yang populer di Indonesia untuk jenis ini adalah VGOD dan Sub Ohm.

Regulated mod
Opsi jenis vape portable yang satu ini adalah jenis perangkat vape yang dilengkapi dengan microprocessor untuk mengontrol tegangan, daya, dan fitur keamanan seperti perlindungan terhadap overheat, overcharge, dan short-circuit.

Mod ini memungkinkan pengguna mengatur keluaran daya dengan lebih mudah dan aman, karena pengaturan otomatis akan menyesuaikan dengan koil yang digunakan. Regulated mod sangat cocok untuk vaper pemula maupun berpengalaman, karena menawarkan keseimbangan antara performa dan keamanan.

3. Pods
Mirip dengan jenis vape lainnya, namun pods memiliki bentuk yang lebih kecil dan efisien dibanding vape yang berukuran lebih besar. Rokok elektrik ini terdiri dari dua bagian, yaitu baterai dan pod e-juice (Liquid).

Dalam rangkaian ini, pod berfungsi sebagai atomizer, tank, dan juga mouthpiece.

Selain itu alat ini juga menggunakan closed system, sehingga tegangannya tidak bisa diubah sembarangan. Dayanya pun rendah jika dibandingkan dengan jenis vape yang lain.

Sebagai kesimpulan, beragam jenis vape yang tersedia saat ini menawarkan pengalaman merokok yang lebih variatif dan fleksibel dibandingkan rokok konvensional. Mulai dari vape pen yang praktis, vape portable dengan pilihan mechanical mod dan regulated mod yang memberikan kebebasan bagi penggunanya, hingga pods yang ringkas dan mudah digunakan.

Masing-masing jenis vape memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri, sehingga pengguna dapat memilih sesuai dengan preferensi dan tingkat kenyamanan mereka.

Terlepas dari berbagai inovasi yang ditawarkan, penting bagi para pengguna untuk memahami cara kerja dan risiko dari setiap perangkat, terutama dalam hal keamanan hingga kesehatan, agar pengalaman vaping tetap aman dan menyenangkan.

Baca juga: Akvindo minta pemerintah edukasi warga produk tembakau alternatif

Baca juga: Pakar: Penggunaan tembakau alternatif bantu kurangi risiko penyakit

Baca juga: Produk yang dikonsumsi publik harus dianalisis risikonya

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024