Banda Aceh (ANTARA) - Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa) merestorasi sejumlah makam kuno tokoh penting di masa Kesultanan Aceh pada era tahun 1700 hingga 1800-an.

Ketua Mapesa Mizuar di Banda Aceh, Minggu, mengatakan makam tokoh penting Kesultanan Aceh tersebut berada di Gampong Blang Oi, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh.

"Makam tersebut direstorasi untuk mengembalikannya pada posisi awal, sehingga kondisinya kembali normal. Restorasi ini juga merupakan upaya penyelamatan makam-makam bersejarah," katanya.

Baca juga: Mapesa tata ulang situs bersejarah yang kurang diperhatikan pemerintah

Mapesa merupakan lembaga swadaya yang selama ini melakukan penataan banyak makam bersejarah yang bertujuan untuk penelitian dan pelestarian terhadap warisan masa lalu.

Mizuar menyebutkan ada belasan makam yang diperkirakan tokoh penting Kesultanan Aceh di tempat tersebut. Makam-makam tersebut ditemukan pada 2015.

Saat ditemukan, menurut dia, sebagian besar makam dalam kondisi miris. Batu-batu nisan berserakan. Makam tersebut direstorasi karena keberadaannya terancam oleh pembangunan perumahan.

"Kami menata kembali makam-makam bersejarah berdasarkan skala prioritas. Makam ini kami restorasi karena ada ancamannya. Jika tidak diselamatkan dikhawatirkan tinggal catatannya saja," ujarnya.

Baca juga: Meneladani Malahayati dalam wisata di Aceh Besar

Menurut Mizuar, keberadaan makam-makam tokoh penting Kesultanan Aceh ditandai dengan model batu nisan. Model batu nisan makam yang direstorasi tersebut diperkirakan setelah masa Sultan Iskandar Muda.

"Setiap era kepemimpinan Sultan Aceh ada model makamnya. Dan ini kami perkirakan tokoh penting setelah Sultan Iskandar Muda atau era tahun 1700 hingga 1800-an. Siapa tokoh penting yang dimakamkan, akan kami teliti lebih lanjut," katanya.

Ia menyebutkan restorasi sebuah kompleks makam membutuhkan waktu empat hingga enam minggu. Restorasi di antaranya dengan mengembalikan batu nisan makam ke tempat awal serta hal lainnya.

Baca juga: Refleksi 20 tahun tsunami Aceh: Awal mula ditetapkan Hari Relawan PMI

"Beberapa nisan makam yang sedang kami restorasi bergeser dari tempatnya. Pergeseran ini diperkirakan karena tsunami 26 Desember 2004. Setelah restorasi diharapkan kompleks makam ini bisa dijaga masyarakat sebagai bukti sejarah," kata Mizuar.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024