Yang perlu dikhawatirkan itu ialah neraca perdagangan...

Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia memprediksi laju inflasi pada Mei 2014 di kisaran 0,09-0,1 persen (month on month), dibandingkan pada April 2014 yang mengalami deflasi 0,02 persen (mom).

"Inflasi secara umum seperti harapan. Inflasi kira-kira mungkin antara 0,09-0,1 persen untuk Mei," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat ditemui di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat.

Menurut Agus, inflasi pada Mei tersebut tidak perlu dikhawatirkan, karena inflasi secara umum diperkirakan masih akan mengarah ke inflasi yang ditargetkan oleh Bank Indonesia pada 2014 yakni 4,5 persen plus minus satu persen.

"Yang perlu dikhawatirkan itu ialah neraca perdagangan, kami mengharapkan (neraca perdagangan) bisa tetap terjaga baik," ujar Agus.

Agus menuturkan, neraca perdagangan pada April 2014 kemungkinan dapat mengalami defisit disebabkan oleh meningkatnya impor dibandingkan Maret 2014 yang mencapai 11 persen dan juga tekanan harga terhadap sejumlah komoditi ekspor.

"Ekspor ada tekanan di komoditi andalan seperti sawit, dan batu bara di mana harganya agak tertekan," kata Agus.

Sementara itu, turunnya permintaan dari negara tujuan ekspor Indonesia seperti Tiongkok juga menjadi salah satu yang berpengaruh terhadap kinerja neraca perdagangan.

"Ekspor bukan menambah, malah turun. Harusnya kita tetap berusaha agar neraca perdagangan tetap surplus," ujar Agus.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014