Tapaktuan, Aceh (ANTARA News) - Ratusan unit rumah penduduk di Desa Kapai Sesak dan Krueng Luah, Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan, terendam banjir akibat meluapnya sungai di daerah tersebut pada Selasa (3/10). Belum diperoleh informasi adanya korban jiwa dan kerugian harta benda masyarakat. Ketinggian air diperkirakan mencapai dua meter di pemukiman penduduk di dua desa di Kecamatan Trumon Timur atau sekitar 100 kilometer barat ibukota Kabupaten Aceh Selatan, Tapaktuan, kata pejabat pemerintah setempat. Kepala Desa Kapai Sesak, Alfandi Syahputra, menjelaskan, banjir bandang itu akibat meluapnya sungai Singkil, yakni perbatasan Kabupaten Aceh Selatan dengan Aceh Singkil, sekitar pukul 04.00 WIB dini hari Selasa (3/10). Ia menyebutkan hujan lebat mengguyur kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) itu sejak Senin (2/10) sore. Banjir bandang tersebut mengakibatkan terendamnya ruas jalan negara Medan-Tapaktuan, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Camat Kecamatan Trumon Timur, Said Azhar, dalam laporannya kepada Bupati Aceh Selatan, Machsalmina Ali, menyebutkan banjir bandang itu mengakibatkan terputusnya arus transportasi Medan (Sumatera Utara)- Tapaktuan. "Lintas jalan negara itu hanya bisa dilalui kendaraan jenis dump truk. Jalan raya yang tergenang sepanjang 200 meter," katanya. Sedikitnya 200 unit rumah penduduk di Desa Kapai Sesak dan Krueng Luah, terendam air berkisar antara 1,5 hingga dua meter, dengan kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah, jelas Camat. Sementara bantuan masa panik yang disalurkan Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, antara lain berupa makanan siap saji, beras dan uang lauk pauk terus disalurkan untuk meringankan beban korban banjir bandang tersebut. Selain merendam rumah penduduk, banjir bandang itu diperkirakan memusnahkan ternak peliharaan dan ratusan hektar lahan pertanian penduduk rusak berat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006