New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi), karena tingkat pertumbuhan AS kuartal pertama secara tak terduga direvisi turun negatif.
Ekonomi AS menyusut pada tingkat tahunan sebesar satu persen pada kuartal pertama, karena lemahnya perdagangan dan investasi swasta di tengah cuaca dingin ekstrim, menurut revisi perkiraan PDB riil Departemen Perdagangan yang dirilis Kamis pagi, lapor Xinhua.
Ini merupakan kontraksi pertama sejak kuartal pertama 2011 ketika PDB turun 1,3 persen. Penurunan mengejutkan pertumbuhan ekonomi AS mengangkat spekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan moneter sangat akomodatif untuk waktu lama, yang menekan dolar.
Lebih lanjut pada sisi ekonomi, klaim pengangguran AS untuk pekan lalu mencapai 300.000, turun 27.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Kamis. Penurunan ini lebih dari yang diperkirakan para analis.
Selain itu, penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) di AS meningkat untuk bulan kedua berturut-turut pada April, dengan indeks pending home meningkat 0,4 persen menjadi 97,8 pada April dari 97,4 pada Maret, menurut Asosiasi Makelar Perumahan Nasional (NAR). Namun , data tersebut masih tertinggal dari konsensus pasar.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,3602 dolar dari 1,3594 dolar pada sesi sebelumnya dan pound Inggris naik menjadi 1,6720 dolar dari 1,6709 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,9290 dolar dari 0,9266 dolar.
Dolar dibeli 101,73 yen Jepang, lebih rendah dari 101,86 yen pada sesi sebelumnya . Dolar turun menjadi 0,8977 franc Swiss dari 0,8983 franc Swiss dan bergerak turun menjadi 1,0840 dolar Kanada dari 1,0882 dolar Kanada.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014