Jakarta (ANTARA) — Serangan siber saat ini lebih sulit dideteksi karena menggunakan teknik yang terus berkembang. Oleh sebab itu, diperlukan pendekatan baru dalam melindungi data dan infrastruktur perusahaan.

Head APJ Engineering dari LogRhythm Leonardo Hutabarat mengatakan, salah satu kunci untuk menjaga keamanan di era digital adalah dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan data, baik di kalangan perusahaan maupun individu. 

““Keamanan siber bukan hanya soal teknis, tetapi juga soal membangun kesadaran. Setiap orang memiliki peran dalam melindungi data dan menjaga keamanan digital,” jelas Leonardo.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat, terdapat setidaknya 403 juta anomali trafik atau serangan siber ke Indonesia sepanjang 2023. 

Tak ayal, serangan siber menjadi tantangan terbesar bagi suatu organisasi di berbagai belahan dunia. Pasalnya, serangan siber ini dapat mengancam kerahasiaan data dan informasi penting seseorang sebagai individu maupun organisasi.

Leonardo juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam melawan ancaman siber yang lintas negara. “Serangan siber tidak mengenal batas. Ini adalah masalah global yang memerlukan upaya kolektif dari berbagai negara dan sektor industri untuk dapat melawannya,” tegasnya.

Lebih lanjut, menurutnya, semakin banyak perangkat yang terhubung ke internet, semakin besar risiko terjadinya serangan siber. Ia berpendapat bahwa perlu adanya pendekatan keamanan yang lebih holistik untuk melindungi perangkat-perangkat tersebut. 

“Kita harus lebih proaktif dalam menghadapi ancaman siber yang menyasar perangkat IoT karena ini akan menjadi target utama di masa depan,” kata Leonardo.

Ia berharap semakin banyak perusahaan dan individu yang dapat menyadari pentingnya perlindungan data dan infrastruktur digital agar dapat menghindari kerugian besar akibat serangan siber. "Di era digital ini, keamanan adalah investasi yang paling penting untuk memastikan kelangsungan bisnis dan stabilitas infrastruktur," pungkasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024