Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas bulu WBA, Chrisjon mewaspadai gerakkan kepala petinju Venezuela, Jose Cheo Rojas pada tarung wajib atau mandatory fight yang berlangsung bulan Maret 2007.
"Saya tidak ingin kejadian saat lawan Rojas di Tenggarong Kutai Kartanegara, Kaltim, Maret 2006, tidak terulang lagi," kata Chrisjon ketika dihubungi di kediamannya Kabupaten Kudus, Jateng, Selasa.
Dia menjelaskan, gerakkan badan terutama kepalanya dari bawah ke atas sehingga menyulitkan pihaknya melakukan serangan ke arah muka lawan, akibatnya terjadi benturan kepala.
Dia menambahkan, pihaknya sudah mendapat kabar dari Asisten Manajer Herry Gym`s, Toni Priatna bahwa lawannya pada saat tarung wajib adalah petinju Venezuela, Jose Cheo Rojas yang kini menempati peringkat pertama kelas bulu WBA.
Kedua petinju pernah saling bertemu pada pertarungan perebutan gelar di Tenggarong Kutai Kartanegara, Kaltim, bulan Maret 2006. Pada pertarungan yang dipromotori oleh HM Arsyad tersebut akhirnya dihentikan pada ronde keempat karena terjadi benturan kepala antara Chrisjon dengan Rojas.
Pada pertarungan tersebut akhirnya Chrisjon dinyatakan menang angka atas Rojas dan berhasil mempertahankan gelar juara yang direbutnya saat menghadapi petinju Colombia, Oscar Leon di Bali.
Di sisi lain, kata petinju kelahiran Kabupaten Banjarnegara, Jateng, pihaknya tidak merasa gentar bertemu dengan Rojas, apalagi persiapannya lebih lama.
Seperti diwartakan sebelumnya, tarung wajib yang harus dijalani Chrisjon seharusnya dilaksanakan antara akhir Desember 2006 hingga awal Januari 2007, tetapi berdasarkan putusan dari Konvensi WBA yang berlangsung di Tokyo, Jepang, 24-28 September 2006, akhirnya mundur hingga bulan Maret 2007.
Ketika ditanya persiapan melawan Rojas, ia mengatakan, pihaknya minta lebih banyak mitra latih tanding petinju kidal, mengingat petinju Venezuela itu merupakan petinju kidal.
"Saya akan minta tambahan petinju kidal sebagai mitra latih tanding, soal siapa-siapa yang ditunjuk tergantung pelatihnya, Craig Christian," kata suami dari mantan atlet wushu Jateng, Anna Maria Megawati.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006