Nanning (ANTARA) - Ajang China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-21, yang sukses mencatat rekor jumlah ekshibitor sebanyak 3.300, ditutup di Nanning, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada Sabtu (28/9).

Pameran tersebut menampilkan 3.300 ekshibitor, dengan 2.004 di antaranya berpartisipasi di area pameran utama di Nanning. Di antara para ekshibitor tersebut, terdapat 740 perusahaan yang berasal dari negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN), menurut Wei Zhaohui, sekretaris jenderal di Sekretariat CAEXPO (CAEXPO Secretariat).

Sebuah seksi baru diperkenalkan tahun ini untuk menyoroti industri-industri strategis yang sedang berkembang, menampilkan perkembangan dan teknologi terbaru di berbagai bidang seperti teknologi digital, energi baru, dan kendaraan terhubung cerdas.

Sebanyak 109 proyek ditandatangani pada pameran edisi tahun ini, dengan 69 persen di antaranya berfokus pada sektor manufaktur. Proyek-proyek ini mencakup sektor-sektor kunci seperti material kimia baru, energi baru dan penyimpanan energi, logam nonbesi (non-ferrous), serta mesin dan peralatan, dan sejumlah industri yang sedang berkembang termasuk material polimer rendah karbon dan material kimia semikonduktor kelas atas.

Sejak mulai digelar pada 2004, CAEXPO aktif membangun platform bagi perusahaan-perusahaan ASEAN untuk memasuki pasar China. Jadwal sementara untuk ajang CAEXPO ke-22 adalah 17 hingga 21 September 2025, dengan Myanmar sebagai negara kehormatan.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024