Lebih dari 50 persen populasi di Indonesia adalah perempuan. Sudah seharusnya calon presiden dan wakil presiden mempertimbangkan faktor ini
Jakarta (Antara) - Ketua Umum KOngres Wanita Indonesia (Kowani) Dewi Motik Pramono meminta para calon Presiden Indonesia harus memperhitungkan suara perempuan agar dapat terpilih memimpin Indonesia di Pemilu Presiden 2014.
"Lebih dari 50 persen populasi di Indonesia adalah perempuan. Sudah seharusnya calon presiden dan wakil presiden mempertimbangkan faktor ini," katanya saat ditemui Antara di kantor Kowani di Jakarta Pusat, Senin.
Menurut Dewi, organisasi yang dipimpinnya tidak akan masuk ke ranah politik dengan mendeklarasikan dukungan untuk satu calon presiden. "Namun bukan berarti anggota tidak boleh memilih, kita semua harus menggunakan hak pilih dalam pemilu presiden nanti," ujarnya.
Ditanya mengenai kriteria calon presiden yang ideal, Dewi Motik mengatakan yang penting calon pemimpin tersebut memiliki visi dan misi yang jelas serta berkomitmen membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Kowani yang didirikan pada tanggal 22 Desember 1928 kini sudah memiliki 86 anggota yang terdiri dari berbagai organisasi kewanitaan yang ada di seluruh Indonesia, di antaranya Dharma Wanita berbagai kementerian negara, Wanita Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Wanita Budhis Indonesia, Wanita Hindu Dharma Indonesia dan Himpunan Wanita Penyandang Cacat Indonesia.
Pemilu Presiden Indonesia sendiri akan dilaksanakan pada 9 Juli 2014. Terdapat dua calon presiden yang akan berkompetisi memperebutkan suara rakyat, yakni Joko Widodo bersama calon wakil presiden Jusuf Kalla yang diusung koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Calon presiden lainnya adalah Letjen (purn) Prabowo Subianto bersama calon wakil presiden Hatta Radjasa yang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
(*1*)
(T.A051/B/M026/M026) 26-05-2014 17:16:08
Pewarta: Amie Fenia Arimbi
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2014