Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung meminta pemerintah daerah dan dunia usaha memanfaatkan kesempatan peralihan turis dari Thailand ke Indonesia, sehubungan dengan semakin bergejolaknya politik dan keamanan di negeri Gajah Putih itu.
Chairul di Jakarta, Rabu, mengatakan hal tersebut, tanpa mengesampingkan dukungan Indonesia kepada Thailand agar segera pulih dari krisis politik dan kembali menjalankan kehidupan berdemokrasi yang damai dan terlegitimasi.
"Dalam filosofis ASEAN, ada sharing and caring, Kita tentu sangat prihatin dan berharap krisis segera pulih," ujarnya.
Meskipun demikian, Chairul mengatakan pemerintah tetap harus menyiapkan diri untuk memanfaatkan peralihan potensi ekonomi pariwisata dari Thailand ke Indonesia. Peringatan perjalanan (travel warning) ke Thailand yang diterapkan sejumlah negara, ujarnya, akan membuat peralihan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
"Yang terbesar itu dari Tiongkok, ada tiga juta wisman per tahun di sana. Kita enggak sampai satu juta wisman. Itu yang kita harapkan, walaupun prihatin," katanya.
Negara-negara dunia sedang memberi perhatian lebih kepada Thailand, sebuah negara kerajaan, yang kini dikuasai militer. Segala saluran media, termasuk ratusan situs internet di Thailand dikuasai oleh petinggi militer.
Menurut laporan Bangkok Post, setidaknya terdapat 45 negara di dunia yang mengeluarkan larangan bepergian ke Thailand, di antaranya, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, Jepang, Tiongkok, Hong Kong, Filipina, Israel, dan Singapura.
Sementara itu, Indonesia, merupakan salah satu destinasi pariwisata favorit di Asia Tenggara, yang pada kuartal pertama 2014, mencatatkan statistik kunjungan wisman yang cukup baik, dan meningkat dibanding periode yang sama dibanding 2013. Pada 2014, Januari, kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 753.079 orang pada Januari, kemudian pada Februari sebanyak 702.666 orang, dan Maret sebanyak 765 607 orang.
Sedangkan pada kuartal I 2013, kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 614.328 orang pada Januari, 678.415 orang pada Februari, dan 725.316 orang pada Maret.
(I029/Z002)
Pewarta: Indra AP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014