Solo (ANTARA News) - Tim Nasional Usia 19 Indonesia ditahan imbang Timnas Lebanon dengan skor 0-0 dalam pertandingan uji coba Internasional di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Rabu malam.
Timnas Indonesia melawan Lebanon yang disaksikan sekitar 10 ribu penonton berjalan cukup cepat dan tuan rumah berhasil menguasai permainan baik di babak pertama maupun kedua dibanding tim tamu.
Evan Dimas dan kawan-kawan sejak dimulainya menit awal babak pertama langsung mengambil inisiatif serangan dengan mengandalkan kedua pemain sayapnya Ilham Udin Armaiyn, Maldini, dan depannya Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, tetapi bolanya belum mampu menembus bertahanan Lebanon.
Bahkan, gelandang Indonesia Oktavianus Sitanggang dan Muh Hargianto yang sering naik ke pertahanan lawan membantu serangan tim tuan rumah belum mampu membuahkan gol.
Peluang Timnas U-19 melalui tendangan keras yang dilakukan oleh Muchlis Hadi Ning Syaifulloh menit 29, setelah memanfaatkan umpan Evan Dimas. Namun, bola membentur gawang dan keluar.
Indonesia mendapat peluang kedua melalui tendangan Hansamu Yama Pratama pada menit 43, tetapi bolanya mampu ditangkap kiper Lebanon, Mostafa Matar yang harus bekerja keras menyelamatkan gawangnya. Kedudukan imbang 0-0 ini, tetap bertahan hingga babak pertama berakhir.
Timnas Indonesia memasuki babak kedua tetap konsisten terus menekan ke pertahanan Lebanon, dan sebaliknya tim tamu itu, hanya mengandalkan serangan balik dengan menumpuk banyak pemain di tengah dan pertahanan.
Evan Dimas dan kawan-kawan terus melakukan serangan dan mampu mengendalikan permainan, tetapi mereka belum mampu menembus pertahanan lawan.
Bahkan, sejumlah peluang yang tercipta di babak kedua belum membuahkan gol untuk tim merah putih tersebut. Peluang Indonesia menit 63 yang dilakukan Evan Dimas, tetapi bolanya tipis di kanan gawang Lebanon.
Pemain beck Indonesia Hansamu Yama Pranata yang membantu ke depan juga mendapat peluang emas untuk timnya menit 75, tetapi sundulan kepala yang dilakukan bolanya tipis di atas gawang Lebanon. Belum mengubah kedudukan tetap imbang.
Bahkan, Lebanon pada menit 78 harus bermain 10 orang, karena salah satu pemain belakangnya, Hussein Zein mendapatkan dua kartu kuning dan harus meninggalkan lapangan permainan.
Indonesia langsung meningkatkan tempo permainan dengan memasukan tiga pemain pengganti Septian David menggatikan Maldini, Zulfiandi gantikan Muh Hargianto, Dinan Yahdian/Setho Raharjo, dan Mahdi Fahri/ Sahrul Kurniawan.
Evan Dimas dan kawan-kawan terus mengepung pertahanan Lebanon, tetapi mereka belum mampu menjebol gawang Lebanon yang memilik perthanan cukup rapat.
Indonesia memilik peluang untuk menciptakan gol menit 84 melalui tendangan keras Evan Dimas, tetapi bolanya tipis di luar gawang Lebanon. Bahkan, menit 85 tendangan keras yang dilakukan oleh Oktavianus Sitanggang, bolanya membentur gawang Lebanon dan mantul keluar dan hanya menghasilkan out gawang buat tim tamu.
Evan Dimas lagi-lagi kembali melakukan tendangan keras dari luar kotak pinalti, tetapi bolanya mampu ditangkap kiper Lebanon yang bekerja keras menyelamatkan gawangnya. Kedudukan imbang 0-0 itu, bertahan hingga babak kedua berakhir.
Wasit yang memimpin pertandingan, Handri Kristanto asal Indonesia uji coba Timnas lawan Lebanon, mengeluarkan dua kartu kuning untuk Khalik Khamis (Lebanon), Zulfiandi (Indonesia), dan satu kartu merah Hussein Zein (Lebanon).
Pelatih Timnas U-19 Indonesia Indra Sjafri, mengatakan, timnya bermain sesuai petunjuk pelatih dan banyak ditemukan sebagai pelajaran dalam pertandingan melawan Lebanon. Karena, Lebanon memiliki tipikal permainan rata-rata tim asal Negara Timur Tengah.
"Timnya sudah bermain bagus dan mampu menguasai permainan sekitar 70 persen, tetapi pada serangan atau penyelesaian akhir yang belum maksimal," kata Indra.
Meskipun, timnya kalah dalam ukuran postur tubuh lawan, tetapi mereka mampu menguasai pertandingan dan banyak menciptakan peluang.
Indra Sjafri menjelaskan, banyak yang dihasilkan dari pertandingan uji coba dengan berbagai tipikal yang berbeda. Evan Dimas dan kawan-kawan pasing-pasingnya sudah progres bagus termasuk statistik mencipta gol.
Pelatih Timnas U-19 Lebanon, Bassem Ali Mohamad mengatakan, pertandingan yang dipergakan kedua timnya sangat bagus. Indonesia terbukti memang tim yang tangguh dan sulit dikalahkan.
"Kami banyak terima kasih dalam bertandingan persahabatan ini, berjalan bagus wasit, penyelenggara, Timnas Indonesia," kata Bassem.
Manager Timnas U-19 Lebanon Hassan Choughari mengatakan, timnya baru pertama kali bertanding di luar negeri, dan sebelumnya hanya melakukan training dengan Timnas Lebanon.
"Kami tidak menemukan kelemahan Timnas Indonesia. Mereka tim yang kuat dan sulit dikalahkan," kata Hassan.
Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014