...mayoritas melalui hubungan seksual dan ada juga beberapa yang pecandu narkoba suntik...

Sukabumi (ANTARA News) - Lembaga Swadaya Masyarakat peduli HIV/AIDS, Jaringan Aksi Perubahan Indonesia, mencatat jumlah warga Sukabumi di kota dan kabupaten yang terjangkit penyakit ini mencapai 1.067 jiwa.

"Jumlah tersebut merupakan dan pengidap HIV/AIDS, untuk di Kota Sukabumi sebanyak 760 jiwa dan Kabupaten Sukabumi sebanyak 307 jiwa," kata Koordinator JAPI, Sukabumi Nurul Anzalta, kepada ANTARA, Selasa.

Menurut Nurul, data tersebut merupakan hasil temuan pihaknya dan sesuai dengan data dari Komisi Penanggulangan AIDS di Sukabumi, untuk kasus baru di tahun ini pihaknya menemukan sebanyak 34 kasus di Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi sebanyak 35 kasus.

Untuk saat ini mayoritas penularan HIV disebabkan oleh hubungan seksual beresiko seperti homoseksual dan sering berganti pasangan serta pelanggan dan pelaku penjaja seks komersial. Lebih lanjut, kasus HIV/AIDS yang ditemukan ini seperti fenomena gunung es, karena banyak di antara warga yang tidak memeriksakan kesehatannya secara rutin padahal mereka sering melakukan hubungan seksual beresiko.

Selain itu, pihaknya juga menemukan cukup banyak anak-anak berusia balita yang tertular HIV dari orang tuanya dan saat ini sudah ada beberapa yang rutin mengkonsumsi obat Anti Retroviral atau ARV. Tingginya kasus penyebaran HIV ini pihaknya yang bekerjasama dengan berbagai lembaga peduli AIDS seperti KPA dan pemerintah setempat melakukan berbagai upaya seperti sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS.

"Berbagai upaya kami melakukan agar penyebaran HIV/AIDS bisa ditanggulangi seperti membentuk warga peduli AIDS dan lain-lain, serta memberikan bantuan kepada para pengidap melalui terapi ARV dan memberikan semangat untuk hidup serta tidak menyebarkan lagi penyaikit yang diidapnya tersebut," tambahnya.

Sementara, Seketaris KPA Kabupaten Sukabumi Asep Surahman mengatakan untuk tahun ini ada 35 kasus baru yang ditemukan pihaknya, selain itu ada delapan pengidap HIV/AIDS yang meninggal dunia.

"Dari temuan kasus baru ini mayoritas melalui hubungan seksual dan ada juga beberapa yang pecandu narkoba suntik. Untuk penanggulangannya, kami melakukan berbagai cara agar untuk menekan angka penyebaran penyakit ini," kata Asep.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014