New York, Amerika Serikat (ANTARA) - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus menggunakan pengaruh yang dimiliki untuk terus mendukung Palestina hingga terbebas dari kondisi konflik, demikian menurut Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Menlu Retno berbicara di hadapan forum Pertemuan Koordinasi OKI Tahunan Tingkat Menteri di sela-sela Sidang ke-79 Majelis Umum PBB, New York, Amerika Serikat, Jumat (27/9).
“Negara-negara OKI harus menjadi teladan dalam mendukung pengakuan terhadap Negara Palestina,” ujar Retno.
Sebagai wadah multilateral yang terdiri dari 57 negara, OKI dibentuk untuk meningkatkan solidaritas antara sesama negara Islam atau negara mayoritas berpenduduk Muslim.
Baca juga: Indonesia minta negara-negara di dunia akui Palestina sekarang
Saat ini, menurut Retno, hal yang bisa dilakukan oleh OKI adalah meningkatkan jumlah negara yang mengakui Palestina, serta mendorong implementasi Resolusi Majelis Umum PBB, Resolutsi ES-10/24, yang isinya menuntut Israel mengakhiri pendudukan ilegal di tanah Palestina.
“Resolusi ini akan menjadi panduan negara-negara dalam mendorong pemenuhan hak-hak Palestina. Oleh sebab itu, negara-negara OKI harus memberikan dukungan politik kepada Sekjen PBB untuk melaksanakan, melaporkan, dan memonitor implementasi dari resolusi tersebut,” kata dia.
Retno juga menyampaikan isu bagi tubuh OKI sendiri, yakni agar semua anggota menganggap forum ini sebagai suatu keluarga, agar berjalan maju beriringan.
“OKI adalah sebuah keluarga besar, masa depan kita ada di tangan kita sendiri. Oleh sebab itu, kita harus saling membantu agar tidak ada satupun negara OKI yang tertinggal,” kata Menlu.
Baca juga: Indonesia galang solidaritas Palestina dalam pertemuan bilateral
Baca juga: Indonesia pertanyakan peran DK PBB dalam mencipta perdamaian
Baca juga: Indonesia tegaskan dukung UNRWA untuk perbaiki situasi di Palestina
Pewarta: Suwanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024