Selamat untuk Labuan Bajo menjadi pintu masuk, pintu gerbang dan satu-satunya bandara internasional di NTT adalah Bandara Komodo.
Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF) menekankan pentingnya kerja sama atau kolaborasi semua mitra dalam pengembangan pariwisata, terlebih setelah adanya penerbangan internasional langsung rute Kuala Lumpur-Labuan Bajo pada 3 September 2024 lalu.
 
"Selamat untuk Labuan Bajo menjadi pintu masuk, pintu gerbang dan satu-satunya bandara internasional di NTT adalah Bandara Komodo," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh, di Labuan Bajo, Jumat.
 
Frans Teguh menyampaikan hal tersebut dalam talkshow menyambut Hari Pariwisata Dunia Tahun 2024 yang bertema pengembangan pariwisata Labuan Bajo Flores pascapenerbangan internasional di destinasi Parapuar Labuan Bajo.
 
Ia menjelaskan terdapat berbagai tantangan tingginya angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Labuan Bano. Tantangan ini menjadi 'pekerjaan rumah' bagi pemerintah dan mitra pariwisata agar selalu memberikan kesan menarik bagi wisatawan.
 
"Kita lihat pergerakan wisatawan khususnya dari mancanegara pasti apa yang dia akan lihat, apa yang dia akan rasakan, apa yang dia bisa bawa pulang dan ini adalah pengalaman yang harus menjadi tanggung jawab kita bersama dan tentu ini sekaligus juga memberikan perhatian kepada kita bahwa harus ada kerja sama saya antara mitra," katanya lagi.
 
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan hal yang yang harus ditingkatkan dalam peningkatan pariwisata adalah meningkatkan kualitas produk pariwisata dari aspek-aspek pelayanan dan sumber daya manusia (SDM).
 
Selanjutnya, para wisatawan juga harus didorong untuk mengunjungi berbagai destinasi dan melihat beragamnya kebudayaan di wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Wisatawan diharapkan tidak terkonsentrasi di Labuan Bajo seperti kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) dan destinasi lainnya.
 
"Berarti kita punya tantangan bersama menambah atau meningkatkan jumlah kunjungan membuat juga mereka lebih lama tinggal dan mereka juga mau datang kembali. Saya kira itu menjadi PR kita," katanya lagi.
 
Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Manggarai Barat Getrudis Naus mengatakan adanya penerbangan internasional merupakan pencapaian luar biasa dari berbagai pihak demi perkembangan pariwisata di Labuan Bajo, dan dapat menjadi awal bagi penerbangan internasional lainnya ke Labuan Bajo.
 
"Kami bersyukur dengan adanya penerbangan ini, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ada penambahan lagi dari negara lain seperti Singapura atau Australia," katanya pula.
 
Namun demikian, ujar dia lagi, hal yang perlu ditingkatkan adalah memberikan kesan yang menarik bagi wisatawan seperti meningkatkan pelayanan serta memperbanyak pertunjukan kesenian dan kebudayaan di Labuan Bajo.
 
"Sehingga tamu tidak bosan, pementasan tidak hanya acara tertentu karena ada tamu yang ingin lama di sini, ingin lihat, sehingga tamu yang punya waktu, tidak pergi trip lihat apa yang kita punya secara berkelanjutan," kata dia.
 
Selanjutnya, ujarnya pula, penanganan sampah secara efektif harus dilakukan secara kolektif oleh semua pihak sehingga Labuan Bajo semakin bersih.
 
"Terkait sampah harus kolaborasi pemerintah dan masyarakat dan pelaku pariwisata karena travel agent hanya promosi destinasi, tapi apa kesan tamu saat pulang, baik destinasi, pelayanan di hotel, bandara itu yang dibawa ke luar negeri," katanya lagi.
 
Sebelumnya, maskapai penerbangan AirAsia dengan penerbangan internasional dari Kuala Lumpur-Labuan Bajo mencatat telah membawa sekitar 1.800 penumpang sejak rute ini dibuka, dengan tingkat kenaikan lebih dari 85 persen sejak awal bulan September 2024, dan sekitar 95 persen penumpang penerbangan internasional ini adalah wisatawan mancanegara.
Baca juga: Menparekraf apresiasi pegiat kembangkan wisata bahari berkelanjutan
Baca juga: BTNK inginkan konservasi penyu-ekowisata daya tarik baru

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024