Jakarta (ANTARA) - Malaysia menyatakan mendukung usaha diplomatik untuk mengakhiri konflik di Timur Tengah yang semakin meruncing dan mengutuk keras serangan rezim Israel di Lebanon yang menewaskan lebih dari 600 nyawa dan menghancurkan infrastruktur yang ada.
Dalam pernyataannya diterima di Jakarta, Jumat, Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) mengatakan Malaysia sangat khawatir konflik di Timur Tengah yang semakin meruncing dan mengutuk sekeras-kerasnya serangan rezim Israel di Lebanon yang telah meragut lebih dari 600 nyawa dan menyebabkan hancurnya infrastruktur yang parah di sana.
Malaysia menyerukan agar konflik itu dihentikan secepatnya untuk menghindari peningkatan ketegangan di kawasan itu.
Baca juga: PBB: Lebanon alami kekerasan paling mematikan dalam beberapa dekade
Guna mendukung usaha diplomatik untuk mengakhiri konflik tersebut, Wisma Putra mengatakan Malaysia menyambut Pernyataan Bersama Amerika Syarikat, Australia, Kanada, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Inggris dan Qatar, yang mendesak gencatan senjata segera, selaras dengan Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 1701 (2006).
Malaysia dengan tegas menggariskan keperluan melaksanakan Resolusi DK PBB 2735 (2024) untuk mengakhiri segera pembunuhan beramai-ramai dan malapetaka kemanusiaan di Gaza.
Malaysia menegaskan komitmen untuk mempromosikan keamanan, dialog, dan kerja sama dalam mencapai keadilan, keselamatan serta keamanan antarabangsa.
Malaysia, menurut pernyataan pers itu, terus menyokong semua usaha bagi tujuan mencapai penyelesaian yang adil dan berkekalan terhadap konflik yang sedang berlangsung.
Baca juga: Eropa: Israel akan aman kalau langgengkan perdamaian di kawasan
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024