Jakarta (ANTARA) - Peneliti Pusat Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan (PR MLTL) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mu’jizah mengungkapkan pengetahuan tradisional masyarakat Melayu yang diwariskan secara turun-temurun memiliki ajaran tentang perawatan sistem reproduksi perempuan.
Menurut dia, perempuan memiliki rahim yang bisa memberi kelahiran bayi untuk generasi baru melalui kehamilan persalinan. Rahim ini, mempengaruhi kualitas perempuan juga bayinya sehingga rahim harus dirawat untuk regenerasi yang berkualitas.
"Oleh sebab itu, sistem reproduksi sangat penting untuk dirawat demi perkembangan seksual dan identitas gender. Sistem reproduksi juga merupakan kunci dalam proses prokreasi atau proses kelahiran generasi baru, serta kehamilan dan persalinan yang memengaruhi kualitas hidup perempuan. Ini berkaitan dengan perannya dalam masyarakat baik sosial dan budaya," terang Mu’jizah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, ilmu tentang perawatan sistem reproduksi perempuan dalam pengetahuan tradisional Melayu meliputi cara menjaga, merawat, dan mengatasi masalah kesehatan reproduksi perempuan. Pengetahuan ini berkembang dari pengalaman dan dipengaruhi oleh budaya lingkungan serta kepercayaan spiritual masyarakat.
Lebih lanjut Mu’jizah menerangkan, dalam masyarakat Melayu perempuan mempunyai hak kesehatan reproduksi untuk membuat keputusan atas tubuhnya sendiri dengan sistem reproduksinya.
Oleh karena itu, perawatan kesehatan menjadi sangat penting di dalam kehidupan, sebab kesehatan reproduksi bagi masyarakat tradisional maupun modern tuntutannya sangat tinggi.
Mu’jizah menyebutkan, cara perawatan yang diyakini masyarakat Melayu seperti penggunaan ramuan herbal, ritual, dan praktik spiritual, serta pijat tradisional terbukti efektif selama berabad-abad.
Selain itu, perawatan cara tradisional itu juga mencakup penanganan persalinan dan pascamelahirkan, pengelolaan kesehatan reproduksi secara spiritual melalui doa dan mantra, penggunaan jimat atau talismans, serta pengobatan tradisional untuk infertilitas.
Mu'jizah menekankan pentingnya bagaimana menyinergikan pengetahuan tradisional dengan modern serta dibuktikan oleh penelitian guna melahirkan inovasi berbasis lokal untuk masyarakat modern.
"Ini harus dilakukan bersama agar pengetahuan perawatan reproduksi perempuan menjadi sebuah inovasi berbasis lokal bagi masyarakat modern,’’ jelas Mu’jizah.
Baca juga: YKP: Penting edukasi kesehatan reproduksi cegah perkawinan anak
Baca juga: Kepala BKKBN sebut calon pengantin mesti paham anatomi alat reproduksi
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024