Sekretaris Perusahaan Pertamina Hulu Energy selaku induk JOB-PPEJ, Wahidin Nurluzia, dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Selasa, mengatakan semburan cairan campuran itu terjadi setelah "blow-out prevention" (BOP) dibuka untuk dilakukan persiapan "lay down".
"Karena terjadi semburan, maka BOP ditutup kembali. Saat dilakukan penutupan itulah, kemudian terjadi ledakan dan menimbulkan api di area menara pengeboran," jelasnya.
Peristiwa yang terjadi pada Selasa dini hari saat perawatan salah satu sumur minyak tersebut, hanya berlangsung sekitar 30 menit, karena tim JOB PPEJ berhasil memadamkan kebakaran.
"Meskipun kobaran api terlihat membumbung cukup besar ke udara, tetapi masih di dalam lokasi pengeboran dan tidak sampai menimbulkan gangguan di masyarakat sekitar," tambah Wahidin.
Dalam kebakaran itu, ada tiga petugas pengeboran yang mengalami luka bakar, tetapi berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Sosodoro Djatikoesoemo, Bojonegoro untuk menjalani perawatan.
Ketiga korban masing-masing Nurul Huda (23 tahun) asal Desa Rahayu, Kecamatan Soko Tuban dengan luka bakar di kedua kaki, kemudian Puji Prajoko (26 tahun) asal Lampung dengan luka bakar di wajah dan kedua tangan.
Satu lagi Tarsam (28 tahun) asal Desa Rahayu, Tuban, yang menderita luka bakar pada wajah, leher, tangan, dan kaki.
"Saat menjalani perawatan di RSUD Bojonegoro, ketiga korban juga didampingi dokter dan paramedis dari JOB PPEJ," ujar Wahidin.
(D010/E001)
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014