Transparansi merupakan pondasi penting dalam membangun dan menjaga kepercayaan publik
Jakarta (ANTARA) - Industri kripto di tanah air diharapkan lebih terbuka dan transparan guna menjaga kepercayaan publik, pasca insiden peretasan yang dialami salah satu perusahaan perdagangan kripto Indodax beberapa waktu lalu.

CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan perusahaannya terhadap transparansi dan keterbukaan menjadi salah satu faktor kunci yang membantu pemulihan kepercayaan pengguna.

"Transparansi merupakan pondasi penting dalam membangun dan menjaga kepercayaan publik. Dengan publikasi Proof of Reserve, kami memberikan kepastian kepada para pengguna bahwa mereka dapat memantau keamanan aset mereka kapan pun. Ini adalah wujud nyata tanggung jawab kami kepada para member," ujarnya melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

Dengan lebih dari 6,8 juta pengguna, lanjutnya saat ini Indodax tercatat memiliki cadangan aset kripto senilai Rp11,5 triliun, termasuk di dalamnya 4.806,34 Bitcoin senilai Rp4,288 triliun, 36.915,47 Ethereum senilai Rp1,334 triliun, serta berbagai aset kripto lainnya senilai sekitar Rp5,907 triliun.

Meskipun mengalami kerugian sekitar Rp300 miliar akibat serangan siber, dia menegaskan bahwa dampak finansial tersebut hanya sekitar 3 persen dari total cadangan aset kripto perusahaan.

Selain itu, Oscar menambahkan paska insiden peretasan, perusahaan berhasil memulihkan kepercayaan pengguna dengan total volume transaksi yang terus meningkat hingga lebih dari Rp2,3 trilliun selama periode 14-25 September 2024.

"Ini menunjukan tingkat kerpercayaan masyarakat terhadap platform Indodax masih tinggi paskainsiden," katanya.

Menurut dia,selama dua tahun terakhir pihaknya telah berupaya mengajak exchange kripto lainnya untuk mengadopsi langkah serupa.

"Kami telah mendorong industri kripto di Indonesia untuk lebih terbuka dan transparan. Meskipun hingga saat ini belum ada yang mengikuti, kami percaya bahwa transparansi akan menjadi faktor penting dalam menciptakan ekosistem kripto yang aman dan terpercaya di masa mendatang," katanya.

Dia menegaskan transparansi bukan sekedar mengikuti regulasi, tetapi juga mencerminkan integritas dan tanggung jawab perusahaan kepada pengguna.

“Banyak bursa lain yang memilih untuk tidak memberikan akses terbuka terkait cadangan mereka. Namun, kami berani untuk terbuka karena kami percaya bahwa kepercayaan pengguna adalah yang paling utama. Ini adalah komitmen kami untuk memimpin industri dengan cara yang benar," katanya.

Dengan adanya langkah transparansi ini, pihaknya berharap dapat ditetapkan standar baru di industri kripto Indonesia maupun global.

"Kami berharap lebih banyak bursa yang mengikuti jejak kami untuk menciptakan ekosistem kripto yang lebih aman, transparan, dan terpercaya," ujarnya.

Analis kripto dan edukator Crypto & Web 3 Angga Andinata menyatakan langkah yang diambil Indodax dengan mempublikasikan Proof of Reserve patut diikuti oleh bursa kripto lainnya di Indonesia.

Langkah yang diterapkan Indodax tidak hanya dalam bentuk laporan, tetapi juga terintegrasi secara real-time, tambahnya, sehingga memungkinkan publik untuk memverifikasi data cadangan secara langsung.

Sedangkan dalam konteks regulasi yang akan datang, tambahnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nantinya berencana untuk mengawasi lebih ketat aset kripto di Indonesia, dimana cadangan aset kripto akan disimpan oleh perusahaan kustodian.

"Saya berharap nantinya perusahaan kustodian juga dapat mempublikasikan cadangan mereka secara transparan untuk menjaga kepercayaan pengguna," katanya.

Baca juga: Bappebti kerja sama dengan Jampidum Kejagung terkait ekosistem kripto
Baca juga: Analis: Publikasikan cadangan aset kripto bentuk tanggungjawab Indodax

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024