Tujuan lain kerja sama dengan ITS adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan kecerdasan buatan
Sumenep (ANTARA) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menjalin kerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kepulauan Sumenep melalui program pengabdian masyarakat.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep Fatimah Umar di Sumenep, Jumat mengatakan, selain untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kepulauan secara umum, kerja sama dengan ITS Surabaya itu juga bertujuan untuk mengembangkan media belajar efektif bagi guru yang bertugas di kepulauan.

"Tujuan lain kerja sama dengan ITS adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk pengembangan media belajar, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa kepulauan di Kabupaten Sumenep ini," katanya.

Ia menjelaskan, di era teknologi seperti sekarang ini, dimana segala sesuatu serba komputer, maka dibutuhkan bagi tenaga pendidik untuk bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam proses belajar mengajar.

Nantinya, sambung dia, pihak ITS dapat melaksanakan program pengabdian masyarakat di Kabupaten Sumenep, sedangkan Disdik Sumenep akan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Nilai budaya harus jadi fondasi moral teknologi AI
Baca juga: Pakar sebut nilai luhur bangsa jadi penyatu pada era AI


Menurut Fatimah, teknologi AI dapat membantu guru dalam membuat media belajar yang lebih menarik, interaktif, dan efektif.

Sebab, media belajar yang dibuat dengan AI sudah terbukti dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi pelajaran.

"Memang tidak semua sekolah yang ada di Kepulauan Sumenep memiliki fasilitas yang memadai untuk mengimplementasikan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan AI. Karena itu, disdik akan berupaya menambah fasilitas, sehingga pola pembelajaran bisa tepat guna dan bernilai guna," katanya.

Namun, sambung dia, sebelum semua fasilitas memadai, pihaknya terlebih dahulu melakukan pelatihan, yakni Training of Trainers (ToT) untuk mengatasi keterbatasan mobilitas dan waktu guru di daerah kepulauan.

"Sistem ToT ini memungkinkan guru-guru di daratan Sumenep yang telah mendapatkan pelatihan untuk melatih materi kepada guru-guru lainnya di daerah kepulauan," katanya.

Baca juga: Kemendikbud perkuat pemanfaatan AI tingkatkan kualitas pembelajaran 
Baca juga: AJARI kenalkan sistem pembelajaran dan platform pertemuan berbasis AI

Sekretaris Disdik Sumenep Fatimah Umar selanjutnya menjelaskan, ada beberapa manfaat yang bisa diraih para pendidik ketika bisa memanfaatkan teknologi AI dalam kegiatan belajar mengajar, di antaranya bisa membuat pembelajaran interaktif, mempercepat pembelajaran, meningkatkan efisiensi, serta membantu memahami konsep yang kompleks dan evaluasi pemahaman siswa.

Dalam membuat pembelajaran interaktif, teknologi AI dapat membuat pembelajaran lebih menarik dengan menggunakan teknologi, seperti chatbot, game edukasi, dan simulasi.

Selain itu, AI juga dapat mempercepat pembelajaran dengan mempersonalisasi pengalaman pendidikan, serta dapat memproduksi dan memperbarui konten pendidikan dengan cepat, sehingga membebaskan para pendidik dari tugas-tugas yang melelahkan.

Manfaat lain, dengan menggunakan teknologi AI juga dapat membantu siswa memahami konsep yang kompleks melalui simulasi dan visualisasi, serta dapat membantu evaluasi pemahaman siswa dengan lebih cepat dan akurat.

Guru di kepulauan yang menjadi sasaran program kerja sama antara ITS Surabaya dengan Disdik Sumenep itu meliputi guru Taman Kanak-Kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, dan SMP.

"Kerja sama ini untuk periode 2024 hingga 2025 dan untuk program ToT sebagai upaya menyiasati keterbatasan sarana teknologi di kepulauan telah dimulai pada Minggu pertama bulan ini," katanya.

Baca juga: Kemendikbudristek: AI jadi alat bantu dalam proses pembelajaran
Baca juga: Studi: AI dan pembelajaran mesin dapat dengan sukses diagnosis PCOS

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024