Waskita berkontribusi sepanjang 773 km atau hampir 50 persen dari penambahan panjang tol yang beroperasi sejak 2017
Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah berkontribusi hingga 1.000 kilometer lebih dari 2.000 kilometer total jalan tol yang dibangun di Indonesia.

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengatakan perseroan telah menyelesaikan pembangunan 23 ruas jalan tol. Selain itu, Waskita juga melakukan investasi pada 18 ruas tol yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera sepanjang 953 km.

"Sejak 2017 sampai 2024, panjang kilometer jalan tol yang beroperasi di Indonesia mengalami kenaikan hingga 1.700 km. Waskita berkontribusi sepanjang 773 km atau hampir 50 persen dari penambahan panjang tol yang beroperasi sejak 2017," ujar Nugroho melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

Nugroho menyampaikan salah satu kontribusi Waskita yang cukup signifikan yakni pembangunan beberapa ruas tol di Trans Jawa, meliputi Tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Tol Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang yang panjangnya mencapai 200 kilometer.

Beberapa proyek itu, kata Nugroho, memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, terutama dari sisi penurunan waktu tempuh dan perputaran ekonomi.

"Sebelum adanya ruas tol Trans Jawa, perjalanan lintas Jawa ini bisa memakan waktu 10 sampai 12 jam. Dengan adanya jalan tol Trans Jawa, waktu tempuh bisa dipotong menjadi lima hingga enam jam saja," katanya.

Kontribusi signifikan juga diberikan Waskita pada sisi fiskal perpajakan. Kemudian dari sisi lapangan pekerjaan dan nilai ekonomi, Waskita telah berkontribusi dalam memberikan lebih dari 1.000 lapangan pekerjaan dan pergerakan ekonomi sekitar Rp500 miliar lebih per tahun melalui ruas tol ini.

Ke depannya, manajemen Waskita Karya akan fokus melakukan transformasi demi meningkatkan kinerja perusahaan.

"Nantinya transformasi Waskita dilakukan secara berkelanjutan menjadi Waskita baru yang lebih baik," ujar Nugroho.

Transformasi perseroan, lanjutnya, berfokus pada empat hal. Pertama, stabilitas keuangan melalui restrukturisasi.

Kedua, mengembalikan Waskita kepada bisnis intinya (core business) sebagai kontraktor murni dan meminimalisir investasi. Ketiga, melakukan penguatan pada Tata Kelola Perusahaan secara menyeluruh, baik pada proses bisnis maupun keuangan, serta keempat, peningkatan kualitas dan kapabilitas human resources melalui sertifikasi pegawai.

"Kami berharap, dengan berfokus pada empat hal itu, Waskita dapat melanjutkan kegiatan usaha yang lebih sustainable dan profitable. Juga dengan tata kelola perusahaan yang lebih baik dan bertanggung jawab," ucapnya.

Baca juga: Wamen BUMN sebut Waskita tak lagi garap proyek jalan tol
Baca juga: Waskita dapat persetujuan restrukturisasi senilai Rp26,3 triliun
Baca juga: Waskita pastikan jalan di IKN siap digunakan untuk 17 Agustus

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024