New Delhi (ANTARA News) - Pedana Menteri India Narendra Modi akan melakukan perundingan bersejarah dengan timpalannya dari Pakistan segera setelah mengumumkan kabinet barunya Selasa.
Pada pagi setelah Modi dan kabinetnya diambil sumpah jabatan, pemimpin sayap-kanan tersebut akan menerima Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif untuk meredakan ketegangan antara kedua negara, yang sama-sama punya kekuatan nuklir.
Sharif adalah satu dari enam pemimpin negara yang menghadiri upacara pelantikan mewah pada Senin malam untuk Modi, yang terpilih menjadi pemimpin negara demokrasi terbesar dunia dengan mandat paling kuat dalam 30 tahun.
Modi adalah tokoh dengan citra garis keras, bahkan di partai nasionalis Hindu tempatnya bernaung, dan dicurigai oleh sebagian warga Pakistan setelah kerusuhan anti-Muslim meletus di daerah barat satu dekade lalu.
Namun Modi mengundang Sharif untuk menghadiri upacara pelantikannya dan kemudian melakukan pembicaraan bilateral yang dijadwalkan berlangsung Selasa pagi waktu setempat.
"Mari bersama membangun India yang kuat, maju, dan inklusif yang secara aktif terlibat dalam pergaulan internasional untuk memperkuat peran dalam menciptakan perdamaian dan pembangunan dunia," kata Modi, Senin (26/5), seperti dilansir kantor berita AFP.
Pertemuan dengan Sharif akan menjadi pertemuan pertama antara pemimpin kedua negara di New Delhi sejak hubungan kedua negara pecah diikuti dengan penyerangan di Mumbai tahun 2008 yang menewaskan 166 orang.
Serangan di Mumbai diduga dilakukan oleh Laskar e-Taiba, kelompok garis keras Pakistan yang sekarang dituduh berada dibalik serangan terhadap kantor diplomatik India di Afghanistan pekan lalu.
Dalam wawancara dengan jaringan televisi India NDTV, Sharif mengatakan kemenangan Modi membuka "kesempatan besar" bagi kedua negara untuk memulai babak baru hubungan bilateral.
Sharif berjanji mengatasi ancaman-ancaman yang bisa menggagalkan proses perdamaian dengan India yang terus terjadi sampai periode kedua kepemimpinannya.
(Uu.G005)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014