Jakarta (ANTARA) - Badan Antinarkoba Amerika Serikat (Drug Enforcement Administration/DEA) mengapresiasi dedikasi dan profesionalisme Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dalam upaya memberantas peredaran gelap narkotika di Indonesia.

Dalam pertemuan bilateral dengan BNN RI di sela kegiatan International Drug Enforcement Conference (IDEC) 2024, Athena, Yunani, Senin (23/9), Special Agent in Charge (SAC) DEA John Scott mengatakan berbagai langkah BNN RI telah berhasil melindungi masyarakat dari bahaya ancaman narkotika dan peredaran gelap.

"Kami sangat menghargai kerja keras dan komitmen BNN RI dalam memerangi ancaman narkoba. Kolaborasi BNN RI dan DEA selama ini telah menghasilkan sejumlah kerja sama yang sukses,” ujar Scott, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Adapun pertemuan bilateral BNN RI dengan DEA juga menjadi momentum guna membahas strategi bersama dalam menghadapi tantangan terkini di bidang pemberantasan narkoba.

Kedua belah pihak sepakat untuk terus meningkatkan pertukaran informasi intelijen dan pengembangan kapasitas personel dalam menghadapi modus operandi baru para pengedar narkoba internasional.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyambut baik apresiasi dari DEA dan menegaskan komitmen Indonesia untuk terus bekerja sama dalam forum internasional, terutama mengingat hubungan BNN RI dan DEA terbukti efektif dalam membongkar jaringan narkoba lintas negara.

Di akhir pertemuan, kedua pihak pun sepakat mengintensifkan program pelatihan bersama dan meningkatkan koordinasi dalam berbagai operasi penegakan hukum di masa depan.

Langkah tersebut diharapkan semakin mempererat hubungan kedua lembaga dalam upaya menciptakan lingkungan bebas narkoba di kedua negara dan kawasan.

Dalam IDEC 2024, sejumlah agenda terkait pengendalian peredaran gelap narkotika dibahas, di antaranya kekhawatiran terhadap narkotika sintetik, pemetaan jaringan narkotika dalam kerangka CTT (Cryptologic Technician Technical), dan lain sebagainya.

Konferensi internasional tersebut berlangsung pada Senin (23/9) hingga Kamis (26/9). Gelaran yang bertujuan untuk memerangi perdagangan gelap narkotika tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 132 negara, termasuk Indonesia.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024