Angka pasti dari mayat yang ditemukan sampai saat ini adalah 118."

Jos, Nigeria (ANTARA News/Reuters/AFP) - Sejumlah pria bersenjata dilaporkan menewaskan empat tentara Nigeria, Senin (26/5), dalam serangan terhadap patroli militer di pusat Negara Bagian Plateau, sekitar 180 km (110 mil) tenggara Jos.

Kelompok gerilyawan Boko Haram dilaporkan pihak keamanan Nigeria telah membuat terobosan ke Negara Bagian Plateau dalam satu bulan terakhir, dan meledakkan satu bom di Jos pada Selasa pekan lalu (20/5) yang menewaskan 118 orang.

Bendel Nancwat selaku Kepala Dewan Desa Gida Bua, di mana serangan terjadi, melaporkan hal itu. Ia tidak mengetahui pihak mana yang menyerang, apakah kelompok radikal Boko Haram atau hanya bandit.

Seorang juru bicara satuan tugas khusus, yang melibatkan personel militer dan polisi yang dibentuk untuk menjaga perdamaian di Negara Bagian Plateau, Kapten Ikedichi Iweha mengonfirmasi insiden itu, namun menolak untuk memberikan rincian menjelang penyelidikan.

Sebuah ledakan mengguncang kota tengah Jos, akhir pekan lalu, kata badan bantuan utama negara itu. Hal itu hanya beberapa hari setelah setidak-tidaknya 118 orang tewas dalam serangan dua bom mobil.

"Telah terjadi satu ledakan di Jos," kata Manzo Yehezkiel, juru bicara Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) kepada AFP.

Namun, ia mengatakan, tidak jelas apa yang menyebabkan ledakan itu, bahkan tidak diketahui apakah ada korban.

Pam Ayuba, juru bicara Gubernur Negara Bagian Plateau, Jonah Jang, mengatakan bahwa ledakan terjadi di Jalan Bauchi pada sekitar pukul 21.30 waktu setempat.

Laporan-laporan lainnya mengatakan, ledakan itu ditargetkan bagi penggemar sepak bola yang sedang menonton Final Liga Champions Eropa antara Real Madrid dan Atletico Madrid.

Setidak-tidaknya 118 orang tewas dalam serangan bom mobil kembar di Jos, kata badan bantuan negara itu Selasa, memperingatkan jumlah korban tewas bisa meningkat lebih lanjut.

"Angka pasti dari mayat yang ditemukan sampai saat ini adalah 118," kata Mohammed Abdulsalam selaku koordinator NEMA di kota itu kepada AFP.

Dia menambahkan bahwa "mungkin lebih banyak mayat masih berada di puing-puing" bangunan runtuh karena intensitas ledakan.

Lima puluh enam orang terluka dalam ledakan kembar tersebut, kata Abdulsalam.

Pihak militer mengatakan, perangkat peledak rakitan disembunyikan di dalam sebuah truk dan satu minibus diledakkan selang 20 menit satu sama lain.
(Uu.H-AK)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014