Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi jenama fesyen adalah tingginya MOQ yang ditetapkan oleh vendor manufaktur
Jakarta (ANTARA) - PT Sami Teknologi Internasional atau Cloami menawarkan syarat minimum pemesanan (minimum order quantity/MOQ) rendah untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang fesyen mendapatkan akses vendor manufaktur.
 
"Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi jenama fesyen adalah tingginya MOQ yang ditetapkan oleh vendor manufaktur, yang seringkali menjadi hambatan dalam melakukan penelitian dan pengembangan (R&D) serta produksi," kata Marketing Communication Manager Cloami Astrid Yuliandini di Jakarta, Jumat.
 
Astrid menyebut pihaknya menawarkan fleksibilitas kuantitas dan harga yang lebih kompetitif untuk UMKM dan bisnis fesyen rintisan.
 
Di samping itu, Cloami juga menawarkan berbagai layanan, mulai dari desain, layanan jahit hingga produksi menyeluruh, juga penyediaan bahan baku produksi pakaian seperti kain dan aksesorisnya.
 
Pada prosesnya, Cloami juga bermitra dengan sejumlah ahli industri tekstil dan garmen terkemuka, termasuk PT Sansan Saudaratex Jaya, PT Ayoe Indotama Textile, dan PT Harapan Kurnia Textile, guna memastikan kualitas dalam setiap produksi.
 
Ke depannya, lanjut Astrid, Cloami akan terus berinovasi dalam berbagai aspek bisnis fesyen, termasuk operasional, pemasaran, dan finansial, untuk membangun ekosistem rantai pasok fesyen yang optimal di Indonesia.
 
"Kami percaya bahwa dengan memberikan kesempatan inklusif bagi jenama fesyen lokal melalui layanan yang beragam dan MOQ rendah, kami dapat mempercepat pertumbuhan industri garmen dalam negeri," tutur dia.
 
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sektor tekstil dan pakaian jadi mengalami peningkatan volume permintaan baik dari dalam maupun luar negeri. Produk tekstil meningkat sebesar 7,34 persen (year-on-year/yoy), sementara pakaian jadi tumbuh 3,08 persen (yoy). Di triwulan I-2024, industri ini berada pada fase ekspansi, dengan PMI (Prompt Manufacturing Index) BI mencapai 57,40 persen.
 
Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menawarkan tiga strategi untuk memulihkan ekosistem dan menciptakan peluang baru bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri, yakni penguatan sumber daya manusia, memastikan ketersediaan bahan baku dan keseimbangan hulu-hilir, serta menghidupkan kembali sektor permesinan nasional.

Baca juga: Delapan jenama fesyen lokal tampil di pameran dagang Coterie New York
Baca juga: Produk fesyen ulos jadi primadona buruan kontingen PON 2024

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024